Jakarta, CNN Indonesia

Elon Musk membatasi akses pengguna Twitter yang memiliki akun tak terverifikasi alias gratisan.

Kekinian, pada Sabtu (1/7), Musk mengungkap niat membatasi akun-akun yang tak terverifikasi alias gratisan untuk membaca lebih banyak postingan dan mengunggah status per harinya.

Dia mengatakan batas membaca dan post itu diberlakukan sementara untuk mengatasi ‘tingkat ekstrem’ dari penarikan data dan manipulasi sistem.

“Batas dinaikkan segera jadi 8.000 [post per hari] untuk yang terverifikasi, 800 untuk yang tak terverifikasi [post per hari],dan 400 untuk yang tidak terverifikasi [post per hari],” ujar Musk di akun Twitternya.

Selain itu, untuk melihat post di Twitter, pengguna pun harus masuk ke akun terdaftar atau login terlebih dulu.

Diduga imbas hal tersebut, kalimat seperti ‘Twitter Down’ dan ‘Elon’ menjadi trending di sejumlah negara dunia, termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri, berdasarkan pantauan pada Minggu (2/7) dini hari WIB termasuk pula ada trending ‘Twitter Kenapa’.

Mengutip dari CNN.com, kalimat “Rate Limit Exceeded” dan “#TwitterDown” merupakan pemuncak trending topic Twitter di Amerika Serikat (AS).

Para pengguna, termasuk para jurnalis CNN, mendapati feed di twitter mereka tak bisa dimuat, dan mendapatkan pesan kesalahan yang mengatakan, “Maaf, tindakan anda dibatasi. Silakan tunggu beberapa saat, lalu coba lagi”.

Pun demikian dilaporkan sejumlah pengguna di Indonesia, di mana mereka mendapatkan pesan serupa.

Demikian pula dilaporkan di negeri jiran, Malaysia, di mana kata trending di sana adalah ‘Elon Musk’, ‘#TwitterDown’, dan ‘#RateLimitExceeded’.

Pihak CNN.com telah menghubungi Twitter untuk meminta komentar, tetapi manajemen platform tersebut merespons dengan emoji yang otomatis dikirim.

Dengan kebijakan sementara ini, kata Musk, nantinya pengguna yang mencoba melihat konten di platform Twitter akan diminta untuk mendaftar akun atau masuk ke akun serta memverifikasi untuk melihat sebuah tweet lebih banyak.

Verifikasi adalah program berlangganan dari Twitter di bawah Musk untuk penggunanya. Pada laman Twitter tertulis ‘Dapatkan Verifikasi, Berlangganan Fitur Baru’.

Di bawah kendali Musk, Twitter telah memulai serangkaian tindakan untuk mengembalikan pengiklan yang meninggalkan platform tersebut. Selain itu, untuk meningkatkan pemasukan dengan menjadikan tanda centang verifikasi sebagai program berbayar yakni Twitter Blue.

Ada dua jenis verifikasi yakni untuk pengguna personal (individu dan kreator) serta pengguna organisasi (bisnis, lembaga pemerintah, dan organisasi nirlaba).

Untuk pengguna personal, saat diakses per Minggu (2/7) dini hari WIB, harga berlangganan adalah Rp1,25 juta per tahun atau Rp120.000 per bulan. Sementara untuk pengguna organisasi harga berlangganannya atau mendapat akun terverifikasi adalah Rp15 juta per tahun atau Rp752 ribu per bulan.

Selain itu, pada awal bulan ini Twitter telah mengumumkan rencana untuk fokus pada kemitraan video, pencipta, dan perdagangan untuk merevitalisasi bisnis perusahaan media sosial di luar periklanan digital.

Di bawah Musk, Twitter pun telah mulai membebankan biaya pada pengguna buat akses antarmuka pemrograman aplikasi (API) yang biasa digunakan aplikasi dan pihak ketiga.

Sebelumnya, bos Tesla dan SpaceX itu menyatakan ketidaksenangannya dengan perusahaan kecerdasan buatan (artificial inteligence) seperti OpenAI dan ChatGPT, karena menggunakan data Twitter untuk melatih model bahasa besar mereka.

Musk mengatakan ratusan organisasi atau lebih selama ini telah mengorek data Twitter “dengan sangat agresif”.

(kid)


[Gambas:Video CNN]