Tag: Awareness

3 Strategi Brand Awareness, Pebisnis Wajib Tahu!

Jika Anda pernah mendengar istilah yang kerap disebutkan orang-orang seperti “Apple banget” atau “Nike people”, maka ini adalah salah satu bukti bagaimana strategi brand awareness berhasil membawa sebuah merek produk masuk ke tengah masyarakat. 

Brand awareness adalah istilah pemasaran yang mengacu pada seberapa akrab audiens target Anda dengan merek Anda, dan seberapa baik itu dipahami.

Merek dengan awareness yang tinggi umumnya disebut sebagai tren, buzzworthy, atau populer.

Hal ini memiliki banyak manfaat. Begitu konsumen terikat dengan brand Anda, mereka cenderung melakukan pembelian berulang dengan sedikit atau tanpa pertimbangan sebelumnya.

Selain itu, brand awareness juga membantu Anda mengasosiasikan tindakan dan produk dengan brand tertentu.

Itu akan mendorong untuk mengganti kata-kata umum dengan istilah-istilah bermerek. Misalnya, sepatu Nike Air Jordan yang kerap dilabeli sebagai “sepatu basket”. Atau, kalau Anda ingin mencari informasi di mesin pencari, Anda lebih sering mendengar seseorang berkata “Google aja”.

Strategi Brand Awareness yang Baik

Membangun kesadaran merek sangat penting saat memasarkan dan mempromosikan perusahaan atau produk Anda, terutama pada tahap awal bisnis.

Berikut adalah beberapa strategi membangun brand awareness seperti dikutip dari HubSpot.

1. Menjadi Guest Blogger

Menjadi guest blogger atau blogger tamu adalah salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kesadaran merek dengan sedikit usaha yang dilakukan.

Anda dapat memanfaatkan lalu lintas yang baik pada situs web lain untuk mendapatkan lebih banyak perhatian pada brand Anda sembari menawarkan konten yang bermanfaat dan relevan.

Misalnya, salah satu manfaat artikel feature adalah meningkatkan kesadaran publik akan merek tertentu. Menawarkan artikel feature dalam sebuah blog bisa menjadi strategi brand awareness yang efektif.

Atau, Anda juga bisa mencoba cara menulis artikel produk yang tidak terkesan iklan. 

Tanpa disadari, Anda menulis dengan suara brand Anda serta menampilkan diri Anda sebagai individu dan sekaligus sebagai perwakilan perusahaan.

2. Beriklan di Mana-mana

Iklan adalah salah satu cara terbaik untuk membuat orang mengetahui tentang merek Anda.

Jika Anda tertarik untuk benar-benar muncul di mana-mana dan meluncurkan kampanye dalam skala besar, Anda mungkin ingin memunculkan brand Anda di berbagai video, foto, serta iklan media sosial. 

Kalau Anda ingin memasang iklan dengan pendekatan yang berbeda, Anda bisa mencoba advertorial. Disajikan dalam bentuk berita dan secara soft selling, terdapat berbagai jenis iklan advertorial dengan beragam kebutuhan bisnis yang bisa Anda pertimbangkan.

3. Buat Slogan yang Singkat dan Menarik

Dengan menggunakan contoh Nike, Anda akan langsung teringat dengan merek tersebut saat mendengar “Just Do It“. Atau, ketika Anda melihat merek McDonald’s, Anda tentu akan terpikir dengan slogan “I’m Lovin’ It“.

Membuat slogan singkat adalah landasan dari strategi brand awareness yang kuat dan merupakan cara yang sederhana untuk meningkatkan brand awareness.

Kalimat tersebut harus menjelaskan bagaimana Anda berbeda, apa yang Anda tawarkan, dan mengapa pelanggan harus memilih Anda.

Menggunakan bahasa sederhana merupakan salah satu tips membuat copywriting efektif, yang dapat Anda terapkan untuk menulis slogan berkesan dan mudah diingat publik.

Pastikan Anda juga mengenali audiens brand Anda agar gaya penulisan sesuai dengan segmen pasar yang ditarget.

Kesimpulan

Brand awareness adalah konsep yang kuat dan dapat berdampak besar pada upaya pemasaran, persepsi konsumen, dan penjualan Anda.

Terdapat beberapa strategi brand awareness yang bisa Anda coba, yaitu:

1. Menjadi guest blogger

2. Beriklan di mana-mana

3. Buat slogan yang singkat dan menarik

Terakhir, penting untuk diingat bahwa meningkatkan kesadaran merek bukanlah sesuatu yang instan. Teruslah menguji strategi brand awareness pada perusahaan Anda untuk melihat siasat mana yang memberikan dampak terbesar. Semoga berhasil!


RadVoice Indonesia dapat menyampaikan pesan institusi Anda melalui laporan media yang kredibel di Indonesia. Berbekal pendekatan bercerita dan standar konten yang tinggi, RadVoice Indonesia akan bekerja sama dengan Anda untuk menulis artikel yang edukatif dan membidik media-media nasional atau internasional yang relevan.

Jadwalkan konsultasi online dengan RadVoice Indonesia di sini. 100% gratis, tanpa komitmen.

7 Kesalahan dalam Meningkatkan Brand Awareness

Mengembangkan merek yang sukses membutuhkan waktu, dedikasi, dan perencanaan yang matang. Anda pun perlu menyadari kesalahan dalam meningkatkan brand awareness agar Anda dapat fokus mengembangkan strategi terpadu.

Tanpa strategi branding yang tepat, Anda mungkin mengambil risiko dengan menjual dan memasarkan produk tanpa visi yang jelas.

Bisnis apa pun perlu membangun identitas merek yang jelas dan konsisten. Layaknya DNA, identitas ini ditemukan di setiap elemen bisnis dan mencerminkan keunikan merek Anda. 

Selain itu, meninjau kesalahan yang dilakukan oleh merek lain terhadap citra mereka juga dapat memberikan Anda panduan saat mengembangkan metode branding Anda sendiri. 

Kesalahan dalam Meningkatkan Brand Awareness

Dalam artikel ini, RadVoice Indonesia membagikan daftar kesalahan dalam meningkatkan brand awareness yang umum terjadi dan tips mencegahnya.

1. Lupa Menetapkan Nilai-nilai Bisnis

Merek yang berkembang kerap memiliki nilai-nilai yang kuat dan menggambarkan tujuan bisnis. 

Jika Anda mencoba memulai strategi meningkatkan brand awareness dan menciptakan citra untuk perusahaan sebelum membentuk nilai-nilai perusahaan, hal ini dapat mempersulit publik untuk terhubung dengan perusahaan Anda.

Oleh karena itu, tetapkanlah nilai-nilai bisnis di awal sebelum memusatkan perhatian pada brand awareness.

2. Mengandalkan Tren

Bergantung pada tren terkini memang dapat membantu mengembangkan brand awareness produk atau slayanan Anda.

Akan tetapi, hanya mengandalkan tren dapat membatasi pengaruh identitas merek Anda.

Jika Anda hanya menggunakan tren untuk mengembangkan merek, hal ini dapat menyebabkan branding tanpa tujuan utama. Ini akan membingungkan audiens.

Mengembangkan brand image dan brand awareness yang konsisten dan sesekali berpartisipasi dalam tren adalah cara terbaik untuk menyeimbangkan masalah ini.

3. Meniru Pesaing

Mungkin Anda tergoda untuk menggunakan strategi brand awareness yang berhasil dilakukan pesaing. Akan tetapi, meniru perusahaan lain adalah salah satu kesalahan dalam mengembangkan brand awareness.

Meniru kompetitor Anda secara langsung dapat membuat bisnis Anda kurang unik dan melemahkan brand.

Sebaliknya, meninjau mengapa teknik-teknik tersebut berhasil dan menerapkan pengetahuan tersebut pada brand asli adalah pendekatan yang lebih baik untuk mengembangkan merek yang khas.

4. Copywriting yang Tidak Menarik

Ketika banyak orang berpikir tentang branding, mereka secara otomatis berpikir tentang logo dan iklan visual.

Padahal, copywriting yang menyertai semua gambar tersebut tidak kalah penting.

Teks dapat menjadi alat branding persuasif yang penting karena dapat menceritakan sebuah kisah tentang identitas merek perusahaan.

Sebut saja beberapa manfaat artikel feature yang dapat menigkatkan brand awareness atau manfaat blog bisnis untuk media branding.

Jadi, mengabaikan penulisan naskah untuk merek Anda dengan copywriting yang tidak menarik adalah kesalahan dalam meningkatkan brand awareness.

Memikirkan kosakata, gaya, dan nada yang ingin Anda wakili dengan tulisan Anda dapat membantu membuat brand lebih menarik.

5. Tidak Melakukan Riset Pasar

Melakukan riset pasar membantu Anda mempelajari lebih lanjut tentang apa yang dicari audiens Anda dalam sebuah merek. Mengembangkan strategi branding tanpa melakukan riset dapat membuang-buang waktu dan sumber daya.

Kesalahan mengembangkan brand awareness yang satu ini juga dapat menunda kemampuan Anda untuk terhubung dengan audiens.

Menurut Communications for Research, market research turut membantu memprediksi efektivitas strategi branding sembari mengidentifikasi kelemahan brand, lho.

Jadi, berinvestasi dalam metode penelitian di awal proses adalah cara teruji untuk mengumpulkan informasi berkualitas demi memandu perkembangan merek Anda.

6. Posting Konten yang Sama di Semua Tempat

Bagian dari mengembangkan brand awareness adalah dengan mengkurasi konten yang Anda posting di berbagai platform.

Mengunggah konten yang sama persis di semua profil media sosial Anda dapat membuat pemirsa tidak tertarik.

Cobalah mengkhususkan setiap platform untuk menekankan aspek tertentu dari merek Anda.

Salah satu yang bisa Anda coba yaitu mempelajari cara membuat caption Instagram yang menarik agar brand semakin dikenal.

7. Membatasi Keterlibatan Sosial

Berinteraksi dengan konsumen adalah cara yang bagus untuk meningkatkan brand image.

Sayangnya, beberapa perusahaan membatasi kesuksesan mereka dengan tidak menginvestasikan waktu yang cukup untuk berinteraksi dengan pelanggan.

Waktu yang Anda habiskan untuk menanggapi komentar dan mengunggah ulang kiriman dari pengikut dapat meningkatkan kesuksesan brand Anda.

Berinteraksi dengan audiens Anda secara teratur dapat membuat mereka yakin bahwa suara mereka didengar dan meningkatkan brand awareness secara keseluruhan.

Kesimpulan

Mempertahankan merek yang positif, konsisten, dan efektif bukanlah proses instan. Terdapat beberapa kesalahan dalam mengembangkan brand awareness, yaitu:

1. Lupa menetapkan nilai-nilai bisnis

2. Mengandalkan tren

3. Meniru pesaing

4. Copywriting yang tidak menarik

5. Tidak melakukan riset pasar

6. Posting konten yang sama di semua tempat

7. Membatasi Keterlibatan Sosial.

Jika Anda menyadari kesalahan-kesalahan dalam meningkatkan brand awareness, maka Anda sudah selangkah lebih dekat untuk memastikan identitas dan pesan dari brand Anda tepat sasaran. Semoga berhasil!


RadVoice Indonesia dapat membantu Anda menulis dan mempublikasikan blog perusahaan Anda. Berbekal pendekatan bercerita dan standar konten yang tinggi, RadVoice Indonesia akan bekerja sama dengan Anda untuk menulis artikel yang edukatif dan membuat brand Anda semakin menonjol.

Jadwalkan konsultasi online dengan RadVoice Indonesia di sini. 100% gratis, tanpa komitmen.

Cara Mengukur Brand Awareness, Kuantitatif dan Kualitatif!

Dalam berbisnis, bagaimana caranya tahu bahwa brand Anda dikenal dan diakui oleh konsumen?

Sama seperti metrik pemasaran lainnya, Anda harus tau cara mengukur brand awareness.

Ini adalah salah satu cara agar Anda tahu kapan perlu mengubah arah atau memperbaiki krisis, siapa yang berada di puncak persaingan, serta bagaimana untuk tetap dikenal konsumen.

Sayangnya, brand awareness merupakan sesuatu yang tidak dapat diukur dalam pengertian tradisional.

Namun, Anda masih bisa meninjau aktivitas dan metrik yang akan membantu Anda mengukur posisi merek dalam popularitas dan kesadaran konsumen.

Dikutip dari Hubspot.com, metode untuk mengukur brand awareness terbagi menjadi dua kategori: kuantitatif dan kualitatif.

Metode kuantitatif menggunakan data numerik untuk menentukan pertumbuhan, sedangkan metode kualitatif mengukur nilai subjektif.

Mengukur Brand Awareness dengan Metode Kuantitatif

Angka-angka ini dapat membantu Anda mendeskripsikan gambaran keseluruhan brand awareness produk atau jasa yang Anda tawarkan.

Untuk mengukur secara kuantitatif, beberapa cara mengukur brand awareness yang bisa digunakan adalah sebagai berikut.

1. Direct Traffic

Mengukur brand awareness dengan direct traffic adalah upaya untuk melihat hasil dari orang-orang yang dengan sengaja mengetikkan URL Anda dan mengunjungi website Anda.

Untungnya, kini banyak tools untuk cek traffic website. Jumlah direct traffic Anda akan memberikan informasi seberapa besar pemasaran Anda mendorong orang untuk mengunjungi situs web Anda.

Ini adalah metrik yang penting, sebab banyak konsumen saat ini menemukan brand melalui media sosial, iklan, atau dengan mengetikkan kata kunci yang terkait dengan merek atau produk Anda.

Ketika konsumen langsung membuka situs Anda, itu berarti mereka telah mengetahui merek Anda sebelumnya. 

2. Site Traffic Number

Site traffic number hanya mencerminkan lalu lintas situs secara keseluruhan.

Angka ini akan memberitahu Anda berapa banyak populasi Internet umumnya melihat konten Anda serta menghabiskan waktu dengan brand Anda.

Meskipun cara mengukur brand awareness yang satu ini tidak akan memberi tahu Anda dari mana pengunjung datang, tetapi itu tidak masalah.

Yang paling penting adalah Anda akan cukup sadar bahwa banyak konsumen mulai menyadari brand yang Anda bangun.

3. Social Engagement 

Keterlibatan dari media sosial atau social engagement dapat merujuk pada jumlah pengikut, like, komentar, dan lainnya.

Ini adalah cerminan dari berapa banyak orang yang menyadari merek Anda dan bersosialisasi dengannya, serta seberapa besar dampak konten Anda.

Mengukur Brand Awareness dengan Metode Kualitatif

Mengukur brand awareness dengan metode kualitatif adalah pengukuran di mana “skor” hasilnya menjadi lebih abstrak.

Namun, cara ini masih bisa membantu Anda mengukur siapa dan berapa banyak orang yang menyadari merek Anda.

Ketika ingin mengukur brand awareness secara kualitatif, cobalah beberapa hal berikut ini:

1. Popularitas di Mesin Pencari

Ada macam-macam search engine dan Anda bisa mellihat popularitas brand Anda dari mesin pencari.

Dengan mengukur brand awareness melalui metode ini, Anda dapat mengetahui bagaimana merek Anda dibicarakan secara online.

Cara mengukur brand awareness yang satu ini juga akan mengabari Anda tentang berita atau penyebutan oleh media pihak ketiga.

Seiring dengan pertumbuhan merek Anda, konsumen tidak hanya datang melalui situs web, melainkan dari web lain atau bahkan media sosial.

2. Social Listening

Social listening adalah cara mengukur brand awareness dengan alat-alat di media sosial yang dapat memantau penyebutan dan keterlibatan organik. 

Ada banyak tools media monitoring untuk PR dan dengan tools social listening ini.

Anda dapat melihat siapa yang menandai merek Anda, menyebutnya dalam komentar, atau menggunakan hashtag Anda dalam postingan mereka.

Alat-alat ini dapat membantu Anda menemukannya.Semakin banyak audiens Anda mendiskusikan merek Anda di media sosial, semakin mereka menyadari kekuatan brand yang Anda bangun.

3. Menjalankan Survei Brand Awareness

Cara mengukur brand awareness dengan metode kualitatif yang satu ini akan melibatkan upaya untuk mendapatkan umpan balik langsung dari pelanggan dan audiens.

Tidak hanya itu, Anda juga akan sangat terbantu dengan tidak hanya memahami siapa yang mengetahui brand Anda, tetapi juga apa yang mereka pikirkan tentang merek tersebut.

Anda dapat merilis survei melalui SurveyMonkey atau Typeform. Anda bisa membagikannya di media sosial atau secara langsung dengan pelanggan Anda. 

Kesimpulan

Terdapat dua cara mengukur brand awareness, yaitu secara kuantitatif dan kualitatif.

Dalam metode kuantitatif, yaitu:

1. Direct Traffic

2. Site Traffic Number

3. Social Engagement 

Dalam metode kualitatif, yaitu:

1. Popularitas di Mesin Pencari

2. Social Listening

3. Menjalankan Survei Brand Awareness

Tidak akan pernah ada angka yang sempurna.

Namun, dengan mengetahui cara mengukur brand awareness dan terus memantaunya, Anda akan dapat melihat kampanye yang berpengaruh dan tetap terhubung dengan audiens.


RadVoice Indonesia dapat menyampaikan pesan institusi Anda melalui laporan media yang kredibel di Indonesia. Berbekal pendekatan bercerita dan standar konten yang tinggi, RadVoice Indonesia akan bekerja sama dengan Anda untuk menulis artikel yang edukatif dan membidik media-media nasional atau internasional yang relevan.

Jadwalkan konsultasi online dengan RadVoice Indonesia di sini. 100% gratis, tanpa komitmen.