Tag: Beberkan

Gubernur Olly Dondokambey Beberkan Keberhasilan Ekonomi di Sulawesi Utara

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey beberkan beberapa keberhasilan perekonomian di Daerah Nyiur Melambai tersebut. Salah satu keberhasilan yang dibanggakan oleh Olly adalah percepatan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.

“Saya kira inilah yang menjadi kebanggaan kita semua, Provinsi Sulawesi Utara akhir-akhir ini banyak mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat dan mendapatkan pengakuan provinsi yang mempercepat infrastruktur berkelanjutan,” ungkapnya.

Olly juga mengatakan bahwa berdasarkan data, Sulawesi Utara menjadi salah satu provinsi yang memiliki pertumbuhan ekonomi di atas dan inflasi yang di bawah rata-rata nasional.

“Kalau dilihat dari angka BPS, inflasi Sulawesi Utara paling terkendali, jadi kita bisa menjaga harga-harga sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” katanya.

Selain itu, Olly mengungkapkan bahwa Pemprov Sulawesi Utara mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat sebagai darh yang bisa menggerakkan ekonomi kreatif.

“Jadi, pengakuan dari pemerintah pusat bahwa apa yang kita kerjakan selama ini berdampak sangat positif bagi pembangunan Sulawesi Utara,” ungkapnya.

 

Pemkab Beberkan soal Temuan Batu Meteor di Nganjuk

Jakarta, CNN Indonesia

Seorang pria asal Nganjuk, Jawa Timur, mengklaim telah menemukan dua batu meteor di tengah hutan sekitar sungai Kedung Ngaron, lereng Gunung Pandan.

Suprianto (43) warga Desa Mojorembun, Kecamatan Rejoso pun membawa dua batu yang ditemukan dari tengah hutan di KPH Nganjuk itu pulang ke rumahnya.

“Lokasi temuan di sungai tengah hutan Kedungngaron, Bringin, lereng Gunung Pandan masuk KPH Nganjuk,” ujar Suprianto, Minggu (9/7).

“Dua batu ini saya temukan tidak bersamaan. Yang pertama sekitar bulan Maret 2022 dan yang kedua baru tanggal 22 Juni 2022 kemarin,” imbuhnya.

Pemkab Nganjuk pun menindaklanjuti kabar penemuan dua batu meteor di wilayahnya tersebut.

Kepala Bidang Kebudayaan Disporabudpar Nganjuk Amin Fuadi mengaku pihaknya telah melakukan pengecekan awal terhadap 2 batu itu. Hasilnya, ada dugaan dua batu itu memang batu meteorit.

Dia menerangkan Suprianto menjelaskan ke pihaknya lokasi temuan itu jauh dari permukiman. Posisinya pun terkubur sedalam 50 cm dan hanya terlihat 90 persen.

Batu itu diperkirakan jatuh dari langit sudah cukup lama, sehingga sebagian terkubur pasir sungai.

“Jadi perkiraan saya batu itu jika memang batu meteor diperkirakan jatuhnya pada masa lampau. Saudara Suprianto pun saat menemukan juga tidak sedang mencari batu meteor. Tetapi saat melakukan penanaman pohon di pinggir sungai,” ujar Amin, Selasa (11/7).

Pada akhir pekan lalu, meski telah melakukan pengecekan, Amin mengatakan untuk memastikan kebenaran atas dugaan itu pihaknya akan melibatkan tim ahli. Dalam waktu dekat Disporabudpar Nganjuk akan berkirim surat ke museum Sangiran dan Museum Geologi.

“Untuk kejelasan butuh penelitian lebih lanjut dari tenaga ahli. Kami dari Disporabudpar akan melakukan pemberitahuan ke museum Sangiran dan Museum Geologi,” kata Amin, Minggu.

Menurut Amin, BPSMP Sangiran memiliki ahli yang bisa memastikan apakah batu itu merupakan meteorit atau tidak. Karena di Museum Sangiran ada koleksi batu meteorit.

“Sehingga, kepastian apakah dua batu yang memiliki berat masing-masing sekitar lebih 100 Kg itu adalah meteorit atau bukan akan segera diketahui,” ujar Amin.

Kronologi penemuan batu diduga meteor

Suprianto mengatakan dirinya menemukan 2 batu itu dalam waktu tidak bersamaan. Batu pertama pada 2022 sekitar Maret, sedangkan temuan kedua baru 22 Juni 2023.

Suprianto mengatakan bahwa temuan batu yang pertama memiliki berat 104,3 kg, sedangkan batu kedua seberat 100,15 kg.

Dia menyebutkan bahwa lokasi antara temuan batu pertama dan kedua berjarak kurang lebih 150 meter dan posisi batu itu terkubur pasir dan batu kecil pinggir sungai.

“Temuan batu yang pertama dengan berat 104,3 Kg dan batu kedua berat 100,15 kg. Lokasi antara temuan batu pertama dan kedua berjarak sekitar 150 meter yang posisinya terkubur pasir dan batu kecil pinggir sungai,” papar Suprianto seperti dikutip dari detikJatim.

Pria yang juga anggota Komunitas Sejarah Nganjuk (Kota Sejuk) ini punya alasan dirinya yakin batu itu jatuh dari langit. Dia lalu menjabarkan ciri-ciri spesial batu itu.

“Dibandingkan batu biasa sangat berbeda. Ciri yang mencolok berat 5 hingga 7 kali lipat dengan ukuran batu yang sama. Dari warna juga lebih gelap dan halus, ada seperti lubang-lubang jempol,” kata dia.

Namun, ada keraguan dari pihak akademisi soal temuan dugaan meteor Nganjuk itu. Pakar dari ITS Surabaya, Bintoro Anang Subagyo mengatakan bila batu itu adalah batu meteor dan melihat ukurannya yang besar, harusnya pada saat mendarat di tanah akan muncul kawah imbas benturan yang sangat keras.

“Bisa iya (meteor), tapi jika melihat pada ukuran agak mustahil tanpa mengakibatkan benturan yang cukup keras,” terang Bintoro, Senin (10/7).

Menurut pakar Fisika Teori itu bila memang ada batu meteor dengan ukuran sebesar itu jatuh di kawasan Nganjuk pastinya akan diketahui secara luas. Bahkan, bisa diketahui kapan proses terjadinya.

“Kecuali jika hal itu terjadi di masa lampau, di mana daerah penemuan tersebut tidak ada penghuni manusia,” ujarnya.

Tidak hanya itu, dia juga mendasarkan keraguannya dengan fenomena astronomi dalam kurun waktu 1-2 pekan terakhir. Dia tidak mencatat adanya peristiwa langit hujan meteor.

“Jika merujuk pada rentang waktu 1-2 minggu ini tidak ada hal spesial. Termasuk soal hujan meteor,” jelasnya.

Baca berita lengkapnya di sini.

(tim/kid)


[Gambas:Video CNN]