Liputan6.com, Jakarta – Gempa bumi mengguncang wilayah Laut Banda, Sulawesi Tengah, pada Rabu (19/7/2023). Gempa bermagnitudo 5,1 itu terjadi pada pukul 17.45 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut hasil analisis BMKG menunjukkan gempa Laut Banda ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,1. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,41° LS ; 122,69° BT.
“Atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 93 Km arah Timur Laut Morowali, Sulawesi Tengah pada kedalaman 10 km,” ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono kepada wartawan, Rabu (19/7/2023).
Dia menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa Laut Banda ini merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Sula. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser ( strike slip ).
“Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Bahodopi dan daerah Bungku dengan skala intensitas III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini Tidak Berpotensi Tsunami,” ujar dia.
Hingga pukul 18.10 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 (satu) aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo M3,6.
“Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” terang Daryono.