Oleh : DR. H. Soekardjo
Bulan Ramadhan menjadi bulan penantian bagi umat islam di dunia untuk mencari keberkahan pahala. Lantaran, bulan ramadhan merupakan bulan yang begitu istimewa. Sejuta umat berlomba-lomba melakukan ibadah, seperti yang tertuang pada sebuah hadist HR Bukhari dan Muslim, “barangsiapa beribadah (menghidupkan) bulan ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”

Salah satu ibadah yang perlu dilakukan oleh umat islam selama bulan ramadhan yakni berpuasa atau menjaga diri untuk menahan makan dan minum serta melakukan perbuatan yang dapat membatalkan puasa dari terbitnya matahari sampai matahari tersebut terbenam.
Tentunya, perlu diawali dengan niat yang sesuai dengan ajaran yang tertera di kitab suci Al-Qur’an. Bagi sebagian orang yang mungkin saja tidak terbiasa melakukan puasa selain dibulan ramadhan, hal ini akan terasa berat dan membutuhkan energi ekstra untuk menjaga puasanya lancar sampai waktu berbuka tiba.
Baca Juga: Ternyata ini Cara Menghindari Dehidrasi Saat Puasa
Sebenarnya, selain melatih diri belajar berpuasa sebelum memasuki bulan ramadhan kita juga bisa menjalankan puasa sehat dan lancar dengan menerapkan sinergitas H2O atau HOO (Hati, Otak dan Otot). Kolaborasi yang baik diantara ketiganya, dirasa mampu menjaga kestabilan kesehatan jiwa dan raga termasuk dikala puasa ramadhan. Penerapan H2O sendiri tidak membutuhkan modal besar dan dapat dilakukan oleh seluruh kalangan masyarakat.
Poin pertama ialah hati, mengarahkan kita pada bab tentang keimanan yakni mendekatkan diri kepada pencipta. Seperti yang pernah disampaikan Rasulullah SAW “Mintalah fatwa pada hatimu, kebaikan adalah sesuatu yang membuat hatimu tenang dan keburukan adalah sesuatu yang membuatmu gelisah” (HR Ahmad dan al-Darimi).
Menyikapi tentang menjalankan puasa dibulan ramadhan, apabila secara hati kita niat untuk mengharapkan sebuah pahala, mencari ampunan maka diri kita sendiri akan menangkap sinyal baik untuk ikhlas menjalani puasa. Difikiran kita akan tertanam hal baik yang menjadikan kita kuat untuk bisa menjalankan puasa, bahkan secara sehat. Kita akan dijauhkan dengan fikiran mudah lapar, lemas dan sebagainya yang dapat membatalkan puasa.
Selain itu juga, apabila hati kita bersih dengan iman yang kuat, maka kita bisa memilih menu makanan untuk sahur dan berbuka secara sehat yang mengarah pada ajaran Rasulullah. Dampaknya, puasa kita tidak hanya sebatas formalitas menahan makan dan minum, namun juga terselipkan banyak berkah dan pahala.
Kedua yakni tentang otak, bagian dari tubuh manusia yang memiliki peran penting dan krusial. Tugas kita ialah melatih otak yang didalamnya terdapat banyak neurotransmiter melakukan tugasnya mengendalikan mood. Meskipun secara sadar, hanya 12% otak manusia digunakan untuk berfikir dan 88% lainnya adalah kekuatan bawah sadar, namun hal ini bisa mempengaruhi kendali fikiran didalam tubuh.
Apabila selama menjalani puasa ini mood kita baik, maka puasa kita juga akan terpengaruhi dengan baik. Kita bisa dengan senang menjalani puasa, tidak merasa terbebani, tetap kuat menjalani aktifitas meskipun tengah berpuasa. Tidak hanya itu, mood yang baik juga bisa menjadikan nafsu makan kita bagus, sehingga saat bersahur ataupun berbuka kita dapat mengkonsumsi makanan dengan cukup, tentunya tetap dengan pemilihan menu gizi seimbang.
Baca Juga: 7 Cara Menurunkan Berat Badan Setelah Lebaran
Peran otak juga adalah menyelaraskan dengan hati nurani untuk menciptakan kendali fikiran yang baik. Hal ini akan mewujudkan sikap dan fikiran yang positif dalam melakukan sesuatu ataupun mengambil sebuah kebijakan atas masalah yang tengah dihadapi (problem solving).
Tidak menutup kemungkinan, dibulan ramadhan ini diantara kita masih merasakan ujian ataupun cobaan. Dikala telah niat menjalani puasa ramadhan namun masalah datang, kondisinya kita harus bisa menjaga diri kita untuk tidak emosi, sedih berlarut, marah ataupun lainnya yang dapat membatalkan puasa. Ketika kita bisa mengendalikan hati dan otak sejalan, maka kita bisa dengan bijak mengatasi masalah, dan puasa kita tetap lancar.
Bahkan, ini juga berkaitan dengan menginhindari diri dari stress. Apabila kita stress dan problem solving yang dipilih adalah perilaku tercelah maka kita akan semakin merasa jauh dari Allah, sehingga kita akan sulit melakukan ibadah termasuk menjalankan puasa.
Poin terakhir adalah otot, jika mengacu pada usia, semakin menua fungsi otot akan semakin melemah atau menurun. Beda halnya apabila kita aktif melatih otot agar fungsinya tetap baik. Ramadhan itu sendiri bukanlah sebuah penghalang untuk kita melakukan aktifitas, terlebih dalam konteks olahraga yang bertujuan untuk menjaga kesehatan tubuh. Meskipun tengah menjalani puasa, otot kita juga harus tetap digerakkan dengan memilih olahraga ringan yang tidak begitu mengeluarkan energi besar serta pemilihan waktu yang tepat. Seperti aktifitas fisik minimal 30 menit disore hari sembari menunggu waktu berbuka. Contohnya bisa berjalan kaki santai disekitaran rumah sambil bercengkrama dengan tetangga, jika dirasa kuat bisa melakukan olahraga fisik yoga dirumah, ataupun olahraga lain yang masih memungkinkan kuat untuk dilakukan.
Baca Juga: 5 Cara Hindari Kolesterol Meningkat Saat Lebaran
Menghabiskan waktu dengan aktifitas fisik menjelang berbuka membuat kita merasa puasa yang sedang dijalani semakin cepat, tidak lama lagi akan berbuka. Puasa tetap lancar, tetap sehat dan tentunya ibadah tetap berjalan. Semuanya harus dimulai dari niat diri sendiri dan tepat dalam menentukan aktifitas apa yang akan dipilih selama menjalani puasa ramadhan.

Maka dari itu, penerapan H20 atau HOO yang mensinergikan hati, otak dan otot ini dapat memberikan motivasi bagi seseorang yang ingin menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan tetap lancar dan mendapatkan pahala. Puasa yang sehat tidak hanya berpatokan pada pemilihan menu makanan saja atau menjaga energi dengan rebahan saja, melainkan bagaimana dengan kita tetap berpuasa namun tidak menghalangi beragam aktifitas serta kondisi hati dan fikiran tetap terkendali dengan baik. Marhaban ya ramadhan, semoga kita diberi kemudahan, kesehatan dan kelancaran dalam menjalani ibadah ini.
*) Ketua Stikes Banyuwangi dan Ketua Forum Banyuwangi Sehat