Tag: Dukung

Membaca Arah Dukungan Kelompok 212, Dinilai Cenderung Tetap Dukung Prabowo di 2024

Liputan6.com, Jakarta Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melakukan survei berkaitan dengan Kelompok 212 dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dalam survei yang digelar pada 31 Juli hingga 11 Agustus 2023 ini, SMRC menemukan jika Pilpres 2024 menjadi dua putaran, maka massa 212 akan mendukung Prabowo Subianto melawan Ganjar Pranowo.

Dari survei itu, Saiful Mujani menyebut, dari mereka yang mendukung gerakan 212, sebanyak 59 persen memilih Prabowo dan 29 persen mendukung Ganjar. Sementara masih ada 11 persen yang tidak menjawab. Sementara dari yang mengaku pernah ikut gerakan atau aksi 212, sebanyak 57 persen memilih Prabowo, hanya 20 persen memilih Ganjar, dan 23 persen tidak jawab.  

Sedangkan yang mengaku tahu tapi tidak pernah ikut aksi tersebut, 47 persen memilih Prabowo Subianto, 43 persen memilih Ganjar Pranowo, dan masih ada 10 persen yang tidak menjawab.

Soal arah dukungan gerakan 212 ini, Dosen ilmu politik dan international studies Universitas Paramadina Khoirul Umam mengatakan, keolompok 212  baik yang tergabung dalam GNPF Ulama dan PA 212 cenderung akan mendukung capres yang memiliki kesamaan cara pandang,  satu frekuensi dalam konteks politik ke depan, dan tidak memiliki resistensi ideologis. 

Selain itu, kedua nya juga akan cenderung memilih capres yang tidak memiliki catatan sejarah politik masa lalu.

“Itu yang kemudian akan menjadi arah bagi mereka (GNPF) untuk menentukan dukungan,” kata Khoirul Umam kepada wartawan, Kamis (21/9/2023).

Berdasarkan kriteria tersebut, Khoirul Umam menilai dari tiga nama capres yang saat ini muncul, GNPF Ulama dan PA 212 hampir tidak mungkin mendukung bakal capres PDIP, Ganjar Pranowo. Dengan demikian, pilihan capres yang bakal didukung GNPF dan PA 212 tersisa dua, yakni Prabowo Subianto dan bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan. 

Apalagi, GNPF sebelumnya mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Bahkan, FPI yang menjadi salah satu ormas pendiri GNPF mendukung Prabowo di Pilpres 2014. 

“Mungkin enggak ke Prabowo? Bisa saja. Apakah mereka merasa ditinggalkan? Bisa saja, tetapi perlu diantisipasi juga, Prabowo itu agak unik sekarang. Dia bisa meleburkan elemen yang dulu membenci dia, dan mendukung dia. Saya tidak tahu apakah dia atau timnya relatif lebih telaten dalam membangun jaringan sel-sel dan kekuatan politik,” kata Khoirul Umam. 

Saat ini, terdapat sejumlah individu dan organisasi yang memilih mendukung Prabowo. Padahal, individu dan organisasi itu sebelumnya dinilai hampir tidak mungkin mendukung Prabowo.

Beberapa di antaranya, relawan Pro Jokowi (Projo), Jokowi Mania, dan lainnya. Bahkan, PSI yang sebelumnya kerap mengkritik Prabowo kini santer dikabarkan akan mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo. 

“PSI hanya satu nama. Masih banyak jaringan dan sel-sel relawan Jokowi yang lain kemudian individu-individu yang hampir tidak mungkin dulu mendukung dia dan yang dulu menjadi mesin politik yang sangat efektif untuk mendegradasi dan mendelegitimasi kredibilitas politik dia sekarang berada di belakang Prabowo untuk memberikan back up dan support di pilpres 2024. Jadi memang belum bisa disimpulkan ke satu nama,” papar Umam. 

 

Bakal calon Presiden Prabowo Subianto, mengungkapkan sejumlah tuduhan yang pernah dan baru-baru ini ditujukan kepadanya saat berbicara di depan para santri dan ribuan guru ngaji di Sleman, Yogyakarta, pada hari Rabu (20/9/2023) siang.

Pidato Lengkap SBY Saat Dukung Prabowo Capres di Hambalang

Jakarta, CNN Indonesia

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan dukungannya kepada Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024.

Dukungan disampaikan langsung saat SBY bersama petinggi Partai Demokrat berkunjung ke rumah Prabowo di Hambalang, Bogor pada Minggu kemarin (18/9).

Saat SBY pidato, Prabowo berada di sampingnya. Petinggi partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju pun berulang kali tepuk tangan menyambut kata-kata SBY yang menggugah semangat serta pujian kepada Prabowo.

Berikut pidato lengkap SBY di kediaman Prabowo, Padepokan Garuda Yaksa di Hambalang, Bogor pada Minggu (17/9).

Ada kekuatan untuk memenangkan pemilihan presiden tahun depan. Yang paling penting itu. Seorang pemimpin kalau kuat, kalau tangguh, diganggu seperti apapun, menghadapi persoalan apapun, tidak akan jatuh.

Tidak akan runtuh di tengah jalan dan Pak Prabowo memiliki itu (tepuk tangan).

Sebagai sahabat dekat saya tahu. Bacaan kami sama, pendidikan kami sama di dalam dan luar negeri. Operasi kami juga sama, banyak teman-teman. Saya juga 5 tahun di Timor Timur. Beliau juga sering

Artinya apa, wawasan beliau, pengetahuan beliau, almost everything, from defence, geopolitis, economy, international relation almost everything, kecakapan termasuk visi, yang diperlukan oleh seorang presiden.

Yang terakhir, kenapa beliau fit untuk memimpin kita dan menjadi presiden, dari ketangguhan mental dari kecakapan dan pengetahuan yang terakhir energi yang beliau miliki.

I love, tadi saya ceritakan, Pak Prabowo menyukai keadilan. Pasangannya adalah kemakmuran atau kesejahteraan. Prosperity. Kalau itu yang diperjuangkan, insyaallah Tuhan akan memberikan jalan. Amiin.

Bapak Prabowo, do your best. berjuanglah sekuat tenaga. Kita semua akan menyukseskan. Sebenarnya saya sudah pensiun dari politik. Saya sekarang banyak melukis, banyak membina klub voli, tapi for you saya siap turun gunung. 

 

[Gambas:Instagram]

Umumkan Resmi Saat Rapimnas

Saat ini Partai Demokrat belum mengumumkan secara resmi mengenai dukungannya kepada Prabowo di Pilpres 2024 mendatang. Baru akan disampaikan dalam Rapat Pimpinan Nasional yang akan dihelat di Jakarta Convention Center pada Kamis mendatang (21/9).

Hal itu disampaikan Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng. 

“Adapun deklarasi resmi untuk keputusan ini, akan disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrat AHY dalam Rapimnas Partai Demokrat, hari Kamis, 21 September 2023, yang diikuti ribuan pengurus Partai Demokrat dari seluruh Indonesia,” kata dia di akun Instagram @andi_a_mallarangeng, Senin (18/9).

Dengan demikian, Koalisi Indonesia Maju kembali bertambah anggotanya menjadi Gerindra, Golkar, PAN, PBB, Garuda, Gelora serta Demokrat.

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sempat ikut dalam pertemuan di Hambalang. Namun, mereka mengklaim belum menentukan arah dukungan di Pilpres 2024 mendatang.

(bmw/bmw)


[Gambas:Video CNN]



Hasto Sebut Pertemuan Megawati-SBY Setelah Ada Komitmen Dukung Ganjar

Jakarta, CNN Indonesia

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto buka suara soal kabar rencana pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hasto memastikan peluang pertemuan antara dua petinggi partai tersebut sangat dimungkinkan terjadi. Terlebih, kata dia, pertemuan yang sebelumnya terjadi antara Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono juga berjalan baik.

Hasto menyebut pertemuan yang telah terjadi itu akan menjadi modal tersendiri untuk nantinya dilaksanakan pertemuan lanjutan antara Megawati dan SBY. Apalagi ia menyebut antara masing-masing sekjen partai terus menjalin komunikasi politik.

“Ya, nanti kita akan melihat (SBY-Megawati). Bagaimana saat itu, pertemuan antara Mbak Puan dan Mas AHY itu kan berjalan dengan positif. Tentu saja ini menjadi suatu modal yang sangat baik,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu (9/9).

Meski begitu, Hasto menyebut pertemuan antara Megawati dan SBY tidak mungkin terjadi secara tiba-tiba. Menurutnya, pertemuan itu baru akan terjadi apabila Demokrat secara resmi telah memberikan dukungan terhadap Ganjar Pranowo selaku bakal calon presiden yang akan diusung.

“Kita lihat dalam perjalanan partai politik yang bertemu Mbak Puan terlebih dahulu didampingi jajaran DPP. Setelah ada komitmen memberikan dukungan kepada Pak Ganjar, baru pertemuan itu dilakukan formal,” jelasnya.

“Itu yang terjadi terhadap PPP, Perindo, dan Hanura. Jadi berikan dukungan terlebih dahulu, baru (pertemuan) secara formal. Sehingga kerja sama ini akan kokoh karena didasari oleh kepentingan masa depan bangsa dan negara,” imbuhnya.

Sebelumnya, wacana pertemuan antara Megawati dan SBY mencuat setelah Demokrat resmi keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) pengusung Anies Baswedan.

Ketua BPOKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron memohon doa restu agar SBY dan Megawati bisa bertemu.

Dia juga menyinggung soal PDIP yang masih membuka pintu bagi partai-partai yang hendak mendukung Ganjar Pranowo. Menurutnya, Partai Demokrat masih berkomunikasi dengan PDIP.

Teranyar, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K. Harman menilai selama ini hubungan kedua tokoh baik. Demokrat, menurutnya, senang jika keduanya bisa bertemu.

“Ibu Megawati tidak pernah jahat dengan Demokrat, tidak pernah jahat dengan Pak SBY, ya kan? Saya rasa kami pun, Pak SBY pun menghormati Ibu Mega,” kata Benny di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/9).

(tfq/pmg)


[Gambas:Video CNN]


HEADLINE: Menerka Manuver Demokrat di Pilpres 2024, Dukung Ganjar atau Prabowo?

Liputan6.com, Jakarta Pasca bakal calon presiden yang diusung NasDem Anies Baswedan memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Partai Demokrat yang merasa berang dengan pengumuman tersebut, mencabut dukungan ke mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Tak hanya itu, partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu pun mulai meninggalkan koalisi yang dibangun bersama NasDem dan PKS. Kini, mereka mencoba mencari kapal baru untuk diarungi bersama di Pemilu 2024.

Meski sempat ingin melontarkan ada tawaran membentuk poros baru, tampaknya Demokrat hanya akan memilih antara bakal calon presiden PDI Perjuangan Ganjar Pranowo dan bacapres Gerindra Prabowo Subianto.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengumpulkan Ketua DPD Partai Demokrat seluruh Indonesia, di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta. AHY mengatakan, pertemuan itu untuk mendengarkan aspirasi terkait langkah politik di 2024.

“Demokrat ingin tentunya membuka peluang ke depan. Saya perlu mendengar langsung dari para Ketua DPD, karena suara kader di bawah juga harus kita dengarkan dengan baik,” kata AHY saat ditemui di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (6/9/2023).

Mengenai ke mana Partai Demokrat akan merapat ke koalisi PDIP atau Gerindra, AHY mengatakan pihaknya akan menyampaikan jika sudah waktunya.

“Pada saatnya nanti kita sampaikan,” imbuh dia.

Oleh karena itu, AHY mengumpulkan Ketua DPD Partai Demokrat seluruh Indonesia untuk mendengarkan aspirasi dari akar rumput. 

Commanders Call dengan para ketua DPD se-Indonesia hadir tentunya kita ingin terus berkomunikasi dengan jajaran pimpinan baik ditingkat provinsi maupun kabupaten kota,” ucap AHY. 

Partai Demokrat memastikan tidak akan membuat poros baru pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Demokrat, Benny Kabur Harman.

“Poros baru, poros baru mana, saya rasa enggak. Saya rasa paling mungkin itu adalah ke PDIP dengan Ibu Megawati sebagai epicentrumnya atau Prabowo Subianto,” kata Benny.

Namun, Benny belum bisa memastikan kemana partainya itu akan berlabuh. Apakah ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) atau Kerjasama Politik dengan pendukung Ganjar Pranowo.

“Sangat mungkin, sangat mungkin. Jadi sekarang ini 50 persen 50 persen. Pak Prabowo dan Pak Ganjar ya kan. Semua baik, hubungan kami dengan Ibu Megawati juga baik, dengan Pak Prabowo juga baik,” ujarnya.

Ia menjelaskan, keputusan partainya akan bergabung kemana itu tetap akan menunggu dari Majelis Tinggi Partai Demokrat. Sehingga, belum bisa memastikan akan bergabung kemana.

“Belum tahu, kita menunggu majelis tinggi memang dikasih kewenangan penuh oleh konstitusi partai kita untuk menentukan akan kerja sama dengan partai mana,” jelasnya.

Pengamat Politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin mengatakan, Demokrat mengambil langkah realistis jika tak membuat poros baru.

“Memang Demokrat rasional, sulit membangun poros baru. Karena membuat poros baru dengan PKS dan PPP itu bunuh diri. Karena tidak ada capres unggulan dan memiliki elektabilitas tinggi di poros baru itu. Makanya percuma membangun poros baru itu,” kata dia kepada Liputan6.com, Rabu (6/9/2023).

Ujang pun menyadari Demokrat kini pasang kuda-kuda untuk merapat Ganjar ataupun ke Prabowo. Karena, memperhitungkan siapa yang paling berpotensi meraih kemenangan.

“Ya semua mungkin. Ke PDIP bisa meskipun kemungkinannya kecil, ke Prabowo bisa saja. Tapi kalau kita lihat keduanya punya masalah. Dulu berkonflik dengan Megawati di 2004, sampai hari ini belum selesai. 2019 Demokrat dengan Gerindra,” ungkap dia.

Mencari Untung Rugi

Sementara, Direktur SCL Taktika Konsultan, Iqbal Themi menyebut, ada baiknya partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu berkoalisi dengan PDIP.

“Tentu berkoalisi dengan PDIP akan bisa menaikan nilai tawar Demokrat. Karena menjadi mitra koalisi partai penguasa saat ini yang berpotensi memenangi kembali Pemilu 2024,” kata dia.

Menurut Iqbal, terdapat 3 keuntungan yang bisa diperoleh terutama bagi partai Demokrat jika berkoalisi dengan PDIP

Pertama, keuntungan politik. Partai Demokrat jadi lebih punya peluang memenangkan Pilpres 2024. Mengingat elektabilitas Ganjar yang masih lebih unggul dari Prabowo dan Anies.

“Jika berujung kemenangan, bukan hal mustahil Demokrat ikut mendapat bagian kue politik. Pos menteri misalnya. Ini keuntungan politik yang prospektif bagi masa depan elektoral partai Demokrat. Sehingga bisa kembali diperhitungkan secara serius,” jelasnya.

Kedua, keuntungan secara publik. Dia menyatakan PDIP dan Demokrat akan sama-sama mendapat apresiasi positif oleh publik secara luas.

Karena selama hampir 20 tahun terakhir, dalam dinamika kompetisi politik nasional, PDIP dan Demokrat belum pernah berada dalam satu poros koalisi.

“Maka jika PDIP dan Demokrat berkoalisi, ini akan memberikan pembelajaran politik yang baik bagi publik. Sekaligus menjadi wajah baru dalam dinamika politik kepartaian kita ke depan untuk saling membuka diri mengutamakan persatuan,” tegasnya.

Ketiga, keuntungan konstruktif. Iqbal menjelaskan, koalisi antara PDIP dan Demokrat, bisa menjadi pintu gerbang rekonsiliasi politik dua tokoh pemimpin bangsa, yakni Megawati Soekarnoputri dan Pak Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY.

“Karena membaiknya hubungan politik Bu Mega dan Pak SBY, akan menjadi oase politik yang menyejukan sekaligus bisa membawa suasana politik nasional kita menjadi lebih cair dan penuh riang gembira sebagaimana menjadi harapan masyarakat Indonesia sejak lama,” kata dia.

HEADLINE: Budiman Sudjatmiko Nekat Dukung Prabowo, Terancam Pemecatan?

Budiman Sudjatmiko menegaskan takkan mengundurkan diri secara sukarela dari PDIP.

“Untuk mundur, saya enggak. Bagi saya kalau mundur itu seperti malah saya tidak mendapatkan penjelasan tidak punya kesempatan untuk menjelaskan apa yang menjadi argumen saya,” kata Budiman pada wartawan, Jakarta, Senin (21/8/2023).

Dia menyatakan tidak bersalah secara ideologi terkait dukungannya ke Prabowo Subianto. Ia hanya merasa telah menyalahi administrasi. Dia pun mengaku siap mempertanggungjawabkannya.

“Langkah saya mungkin dianggap salah secara administratif, secara organisasional. Dan karena itu saya siap mempertanggungjawabkannya. Tetapi, saya meyakini bahwa secara ideologis dan secara strategis, saya sedang menerjemahkan posisi Ibu (Mega) yang selama ini disampaikan. Jadi saya merasa, secara idoelogis, secara strategis, saya tidak melakukan kesalahan,” ujar dia.

“Sehingga menurut saya, tidak layak saya kemudian mundur,” sambungnya.

Budiman mengaku memiliki argumen atas tindakannya, yaitu menerjemahkan ceramah pandangan Ketum Megawati Soekarnoputri terkait calon pemimpin ideal.

Budiman Singgung Kriteria Pemimpin Ala Megawati: Ada di Sosok Prabowo

Budima siap menjelaskan kepada DPP PDI Perjuangan alasannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres).

Mantan aktivis 1998 itu menyinggung kriteria kepemimpinan ala Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Kata Budiman, dari ceramah dan pendapat Megawati dalam setiap kesempatan, menjadi pemimpin butuh memiliki pandangan strategis.

“Ibu Mega kan selalu berkata bahwa Indonesia itu butuh pemimpin yang memiliki pandangan-pandangan strategis,” ujar Budiman.

Budiman melihat calon presiden yang memenuhi kriteria itu adalah Prabowo Subianto, bukan Ganjar Pranowo atau Anies Baswedan.

“Nah, saya melihat bahwa kualifikasi-kualifikasi itu, setelah saya cermati dengan nalar saya, saya ingin mengatakan bahwa kualifikasi itu dari 3 tokoh yang selama ini ada, memang banyak ada di sosoknya Pak Prabowo,” ujar Budiman.

Budiman menilai Ganjar tidak buruk. Punya gaya kepemimpinan sendiri. Tetapi, tokoh yang menurutnya sesuai kriteria Megawati adalah Prabowo Subianto. Bukan Ganjar Pranowo.

“Tapi tampaknya dalam penalaran saya, itu tidak dipenuhi dalam kualifikasi dan kriteria yang dimiliki oleh calon dari PDI Perjuangan,” jelas Budiman.

“Karena itu, saya sih sebenarnya mencoba apa yang menjadi harapan dan cita-cita dari Ibu Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri) untuk pilpres, kepemimpinan Indonesia ke depan,” tegas Budiman.

Saya Dukung AHY Jadi Cawapres Anies

Jakarta, CNN Indonesia

Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid mengaku mendukung Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Hal itu Yenny sampaikan merespons pernyataan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Demokrat Jansen Sitindaon yang menolak Yenny menjadi cawapres Anies.

“Justru saya mendukung Mas AHY jadi cawapres Mas Anies,” kata Yenny dalam cuitan di akun Twitternya @yennywahid.

Yenny membantah menyodorkan diri sebagai cawapres Anies. Ia menjelaskan komentarnya selama ini sekadar merespons ‘lamaran’ yang datang kepada dirinya.

Ia menyebut tak akan mendukung pimpinan Jansen Sitindaon bila nanti membutuhkan dukungan dirinya lantaran terlalu dini menolaknya.

“Kalau situ belum apa-apa sudah menolak saya, pas bosmu butuh dukungan, saya emoh lho,” kata Yenny.

Sebelumnya Jansen Sitindaon ikut berkomentar terkait masuknya nama Yenny di bursa Cawapres Anies Baswedan. Jansen menilai Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) memiliki agenda utama untuk perubahan.

Menurutnya, sosok capres dan cawapres KPP harus merepresentasikan tujuan koalisi tersebut. Ia lantas menolak Yenny karena dinilai belum ideal sebagai sosok perubahan.

Jansen mengaku khawatir apabila sosok pendamping Anies bukan orang merepresentasikan perubahan, masyarakat akan bingung. 

“Apalagi dia tokoh status quo atau bagian dari rezim ini. Baik dia bagian inti atau pinggiran rezim ini,” ujarnya.

Anies kini telah didukung oleh NasDem, PKS dan Demokrat. Namun, sampai saat ini Anies belum mengumumkan siapa cawapres yang akan mendampingi di Pilpres 2024.

(rzr/fra)


[Gambas:Video CNN]


Kalurahan Girikerto Dukung Program P4GN

BNN Sleman – Salah satu bentuk keseriusan Pemerintah Kabupaten Sleman dalam upaya Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) adalah pelaksanaan penyuluhan NAPZA melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol). Kegiatan tersebut melibatkan beberapa unsur masyarakat untuk menjadi pesertanya, sebab salah satu harapan dari penyelenggaraan penyuluhan NAPZA adalah menambah pengetahuan, pemahaman, dan yang utama adalah menjauhkan masyarakat dari bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

BNN Kabupaten Sleman sebagai lembaga yang menangani permasalahan narkoba dan mitra kerja Pemerintah Kabupaten Sleman hingga saat ini masih dilibatkan dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Kesbangpol Kabupaten Sleman. Sebagaimana yang dilaksanakan di Kalurahan Girikerto Kecamatan Turi dimana Kepala BNN Kabupaten Sleman Siti Alfiah, S.PSi, SH, MH diberikan kesempatan untuk menyampaikan penyuluhan NAPZA kepada 30 peserta yang terdiri dari anggota Karang Taruna, Kader PKK, dan Tokoh Masyarakat setempat di aula setempat (22/06/2023). Disampaikan kepada peserta bahwa upaya pencegahan penyahgunaan narkoba bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, akan tetapi seluruh elemen masyarakat. apalagi generasi muda yang sangat diharapkan andilnya dalam membangun bangsa ini. Siti Alfiah juga menyampaikan mengenai program Nasional tentang Desa/Kalurahan Bersinar yang di dalamnya ada berbagai macam program antara lain ketahanan keluarga dan Intervensi Berbasis Masyarakat.

Nyatakan Arah Dukungan Pilpres, Ribuan Relawan Jokowi Deklarasi Dukung Ganjar di Senayan

Liputan6.com, Jakarta – Sebanyak 7.000 relawan yang tergabung dalam 147 organ relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendeklarasikan dukungan kepada bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo. Menurut relawan Jokowi, Ganjar merupakan sosok yang dapat meneruskan kepemipinan Presiden Jokowi saat ini.

Anggota Steering Committee (SC) Bambang J Pramono mengatakan, deklarasi hari ini bertujuan untuk memberikan sebuah jawaban yang pasti kepada relawan-relawan Jokowi soal arah dukungan di Pilpres 2024.

“Gagasan acara ini untuk memberikan sebuah jawaban yang pasti pada relawan-relawan Jokowi karena selama ini masih terjadi pemikiran-pemikiran mau kemana ini. Nah, kita tegaskan di sini, relawan Jokowi dukung Ganjar,” kata Bambang di sela-sela acara deklarasi di Basket Hall Senayan, Jakarta, Sabtu (3/7).

Menurut Bambang, pihaknya menilai simbol-simbol politik yang disampaikan Presiden Jokowi selama ini sudah jelas terkait siapa yang akan menjadi penerusnya. Bagi organ relawan, kata dia, sosok penerus Jokowi itu ialah Ganjar Pranowo.

“Jadi, simbol-simbol yang diberikan Pak Jokowi terhadap siapa penerusnya itu sebenarnya sudah jelas, tapi kan masih ada yang ini. Tapi kita sudah benar dan bertekad kita mendeklarasikan untuk dukung Ganjar Pranowo makanya tema acaranya Relawan Jokowi dukung Ganjar Pranowo,” ucapnya.

Anggota SC lainnya, Rambun Cahyo menegaskan bahwa deklarasi hari ini merupakan murni inisiatif para relawan dan tidak dalam upaya memaksakan arah dukungan.

“Apa yang kita kumpulkan sekarang sebenarnya relawan-relawan Jokowi yang juga secara sukarela bergabung bersama kita. Jadi, ini tak ada upaya-upaya melakukan paksaan atau apapun, tapi mereka memang ingin bersama-sama kita mendukung itu,” katanya.

Ketua Pelaksana acara Teddy Wibisana menyampaikan bahwa dalam dua periode kepemimpinannya, Jokowi telah berhasil memberikan kemajuan yang pesat untuk Indonesia. Jokowi, kata dia, telah meletakkan fondasi Indonesia yang kuat menuju negara maju, sejahtera dan berkeadilan sosial.

“Keberhasilan ini harus terus dilanjutkan dan dijaga keberlangsungan dan kesinambungannya oleh sosok pemimpin yang memiliki visi, misi dan prinsip yang sama dengan Presiden Joko Widodo,” katanya dalam kesempatan yang sama.