Tag: Jemaah

Puan Soroti Pelayanan Jemaah Lansia Kurang Optimal di Haji 2023

Jakarta, CNN Indonesia

Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti sejumlah hal yang terjadi dalam ibadah haji 2023, salah satunya adalah kurang optimal pelayanan bagi jemaah lansia Indonesia. Menurutnya, lansia seharusnya mendapat perhatian lebih.

Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag) per 23 Maret, ada hampir 70 ribu jemaah haji lansia yang diberangkatkan tahun ini.

“Apalagi haji kali ini banyak lansia. Selain petugas harus diperbanyak, treatment khusus perlu lebih diperhatikan,” kata Puan Maharani dalam keterangannya seperti diberitakan detikcom, Jumat (30/6).

Ia menilai penambahan akomodasi dan fasilitas tambahan bagi lansia dan juga penyandang disabilitas diperlukan untuk ibadah haji tahun mendatang.

Puan mengakui ada kendaraan untuk lansia dan penyandang disabilitas, tapi belum optimal. Menurutnya, banyak pendamping haji yang menggendong jemaah lansia dan penyandang disabilitas akibat minimnya armada transportasi.

[Gambas:Video CNN]

“Ini juga menjadi poin penting untuk evaluasi Pemerintah, karena tidak semua jemaah kita dalam keadaan sehat,

Selain fasilitas bagi lansia, politikus PDI Perjuangan itu juga menyoroti pelayanan secara keseluruhan bagi jemaah haji Indonesia, seperti tenda yang kelebihan kapasitas hingga sulitnya toilet bagi jemaah perempuan.

“Hal-hal tersebut yang kadang luput dari perhatian kita, tapi malah krusial bagi jemaah haji. Kami harap ini jadi catatan bagi pengelola penyelenggara haji, yang pada tahun depan harus bisa dicarikan solusi demi kenyamanan dan keamanan bagi jemaah,” ucapnya.

Puan juga minta pemerintah bisa memperhatikan kualitas pendampingan dari petugas haji, terutama bagi lansia. Ia mewanti pendamping dari Arab Saudi supaya jemaah Indonesia tak terlantar.

“Harus ada evaluasi pada bagian pendamping haji, karena faktor jemaah lansia yang harus mendapatkan pendampingan penuh,” sebut Puan.

“Jangan sampai ada jemaah haji yang telantar karena kurangnya jumlah pendamping haji yang berdampak pada pelayanan,” kata Puan.

(chri)




Evakuasi Keseluruhan Jemaah Haji Indonesia yang Sempat Terlantar di Muzdalifah

Liputan6.com, Jakarta Suasana terlihat penuh dan sesak di Muzdalifah sejak pagi hingga menjelang siang waktu Arab Saudi. Berkaitan dengan hal tersebut, Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi mengatakan penyebabnya ada dua, pertama karena cuaca yang sangat ekstrim atau sangat panas dan kedua karena keterlambatan evakuasi Jemaah Haji Indonesia dari Muzdalifah ke Mina.

“Tapi Alhamdulillah, sampai pukul 13.30 waktu Arab Saudi, seluruh jemaah yang ada di Muzdalifah sudah di evakuasi ke Mina. Walaupun tadi, sempat ada dua orang jemaah yang pingsan saat lagi menunggu ambulan. Keterlambatan ini diakibatkan karena terjadinya kemacetan yang sangat luar biasa, sehingga Jemaah yang mengangkut dari Muzdalifah ke Mina untuk kembali lagi mengambil Jemaah mengalami hambatan kemacetan yang luar biasa,” ujar Ashabul saat memberikan klarifikasi di Media soal insiden wukuf di Muzdalifah, Mekkah, Arab Saudi (28/6).

Lebih lanjut, Ashabul menjelaskan, di Muzdalifah itu memang tidak ada pasokan makanan dan minuman. 

“Kan memang di Muzdalifah itu sifatnya hanya mabit, sementara saja. Tetapi kemarin kami dari DPR sudah menyampaikan ke pihak kementerian agama agar mengantisipasi kemungkinan terjadinya darurat situasi di Muzdalifah. Tetapi yah, mungkin karena faktor mobilitas lalu lintas yang sangat padat, sehingga drop in minuman dan makanan itu agak terlambat,” katanya. 

Dalam kesempatan yang sama, Ketua PPIH Arab Saudi, Subhan Cholid, menjelaskan, sebenarnya di Muzdalifah itu memang tidak ada pasokan makanan dan minuman karena hanya melintas satu setengah malam, 

“Kami bekali jemaah itu konsumsi ketika masih di Arafah. Jadi membawa bekalnya itu dari Arafah. Sehingga jemaah itu sudah membawa bekal masing-masing dari Arafah menuju ke Muzdalifah. Nah hari ini memang ada keterlambatan angkutan di Muzdalifah yang mestinya pagi-pagi jemaah itu sudah berada di Mina dan langsung diberikan sarapan di Mina. Tapi, penjemputan jemaah dari muzdalifah hari ini pukul 13.30 Waktu Saudi baru selesai diangkut dari Muzdalifah,” ujar Subhan.

Subhan juga tidak menampik, karena memang di Muzdalifah tidak dipersiapkan untuk distribusi konsumsi. Menurutnya, pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin, untuk memberikan konsumsi dan sarapan pagi di Muzdalifah. 

“Tapi karena aktivitas lalu lintas terlampau padat, sehingga terjadi keterlambatan-keterlambatan,” ujar Subhan. 

 

(*)

Terlantar di Muzdalifah 7 Jam, Jemaah Haji Kesulitan Buang Air Kecil

Jakarta, CNN Indonesia

Seorang jemaah haji bernama Sri Mulyani cerita tertahan di Muzdalifah dengan suhu yang sangat panas di tanah Arab sebelum terangkut bus menuju Mina untuk melakukan lempar jumrah. Ia mengaku terlantar di sana sekitar tujuh jam.

“Kami baru terangkut 10.30 dari Muzdalifah dengan suhu yang sangat panas menyengat. Seharusnya subuh sudah jalan semua. Jadi, sekitar tujuh jam,” ujar Sri Mulyani kepada CNNIndonesia.com, Rabu (28/6).

Ketika tertahan di Muzdalifah, Sri mengaku kesulitan mendapatkan air, untuk bersih-bersih dan juga buang air. Menurutnya, hal itu dikarenakan hanya satu kamar mandi yang disediakan di Muzdalifah.

Perempuan yang tergabung dalam kelompok haji maktab 62 tersebut juga mengaku baru mendapat makan setelah salat asar waktu setempat.

“Belum mandi sampai sekarang, buang air kecil juga susah. Karena kamar mandi hanya satu. Kami juga baru diberi makan berupa roti telur dan madu,” tuturnya.

[Gambas:Video CNN]

“Makan baru dapat setelah asar, air susah. Saya enggak tahu bagaimana keadaan maktab lain. Saya juga belum mandi sampai sekarang,” kata dia.

Sebelumnya Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Hilman Latief mengatakan semua jemaah haji Indonesia yang tertahan di Muzdalifah sudah berangkat ke Mina.

Menurutnya, jalur dari Muzdalifah ke Mina sudah terurai sehingga proses keberangkatan menjadi lebih cepat dan bus yang membawa jemaah tak mengalami kemacetan di sepanjang jalan.

“Alhamdulillah, kemacetan sudah terurai. Bus mulai membawa jemaah menuju Mina,” ujsr Hilman dalam keterangannya di Muzdalifah, Rabu (27/6).

Hilman mengatakan keterlambatan proses evakuasi diakibatkan kemacetan yang terjadi di jalur taraddudi (shuttle) bus yang mengantar jemaah dari Muzdalifah ke Mina.

Ia mengatakan jalur tersebut banyak dilalui jemaah haji dari berbagai negara lain yang akan melakukan lontar jumrah di Mina.

“Jalur taraddudi sejak pagi dipadati bus yang antar jemput jemaah. Di tambah banyak juga jemaah yang memilih berjalan kaki. Sehingga menambah kepadatan jalan raya,” tuturnya.

Ia mengatakan kondisi tersebht menghambat pergerakan bus yang akan menjemput jemaah di Muzdalifah.

Menurut Hilman, keterlambatan pemberangkatan dari Muzdalifah bukan hanya dialami jemaah Indonesia melainkan Filiphina, Malaysia, dan negara lainnya.

“Akan tetapi, Indonesia adalah jemaah terbanyak. Sehingga paling terdampak,” ujarnya.

(psr/chri)