Tag: Kecil

Saya Malu Sama Vietnam, Kecil Tapi Perdagangan 4 Kali Lipat RI

Jakarta, CNN Indonesia

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas malu lantaran nilai perdagangan Indonesia lebih rendah dibandingkan Vietnam. Padahal penduduk Vietnam lebih sedikit dari Indonesia.

“Saya kemarin agak malu juga. Vietnam itu lebih kecil dari kita, negara penduduknya lebih kecil. Tapi perdagangannya empat kali lebih besar dari kita,” kata Zulhas di acara Indonesia Startup Ecosyatem Summit 2023, Jumat (11/8).

Zulhas memberi contoh nilai perdagangan RI dengan Korea Selatan (Korsel) mencapai US$20 miliar. Sedangkan Vietnam-Korsel mencapai US$80 miliar.

Kemudian, nilai perdagangan RI-Uni Eropa mencapai sekitar US$20 miliar. Sementara Vietnam-UE mencapai US$90 miliar.

Tak hanya dengan Vietnam, nilai perdagangan RI juga kalah dari Thailand. Zulhas memberi contoh nilai perdagangan RI dengan Timur Tengah hanya seperenam dari nilai perdagangan Thailand dengan Timur Tengah.

“Padahal yang pergi haji kita, yang makan kita, yang belanja kita, tapi dagang kita kecil,” kata Zulhas,” katanya.

“Orang cari rendang dari Thailand, orang cari ikan dan sayuran dari Vietnam, bukan dari Indonesia,” kata Zulhas.

Sebelumnya keluhan sama juga pernah diungkapkan Zulhas. Zulhas mengatakan investasi Korsel di Vietnam menjadi penyebab mengapa nilai dagang kedua negara itu lebih tinggi dibandingkan Korsel-RI.

“Itu karena banyak investasi Korsel di Vietnam,” kata Zulhas di kantor PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, Bekasi, Selasa (11/7).

Ke depan, imbuhnya, pemerintah serta duta besar Korsel untuk Indonesia akan berusaha agar nilai perdagangan Korsel dan Indonesia dapat menyaingi Korsel-Vietnam.

[Gambas:Video CNN]

(fby/agt)



Terlantar di Muzdalifah 7 Jam, Jemaah Haji Kesulitan Buang Air Kecil

Jakarta, CNN Indonesia

Seorang jemaah haji bernama Sri Mulyani cerita tertahan di Muzdalifah dengan suhu yang sangat panas di tanah Arab sebelum terangkut bus menuju Mina untuk melakukan lempar jumrah. Ia mengaku terlantar di sana sekitar tujuh jam.

“Kami baru terangkut 10.30 dari Muzdalifah dengan suhu yang sangat panas menyengat. Seharusnya subuh sudah jalan semua. Jadi, sekitar tujuh jam,” ujar Sri Mulyani kepada CNNIndonesia.com, Rabu (28/6).

Ketika tertahan di Muzdalifah, Sri mengaku kesulitan mendapatkan air, untuk bersih-bersih dan juga buang air. Menurutnya, hal itu dikarenakan hanya satu kamar mandi yang disediakan di Muzdalifah.

Perempuan yang tergabung dalam kelompok haji maktab 62 tersebut juga mengaku baru mendapat makan setelah salat asar waktu setempat.

“Belum mandi sampai sekarang, buang air kecil juga susah. Karena kamar mandi hanya satu. Kami juga baru diberi makan berupa roti telur dan madu,” tuturnya.

[Gambas:Video CNN]

“Makan baru dapat setelah asar, air susah. Saya enggak tahu bagaimana keadaan maktab lain. Saya juga belum mandi sampai sekarang,” kata dia.

Sebelumnya Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Hilman Latief mengatakan semua jemaah haji Indonesia yang tertahan di Muzdalifah sudah berangkat ke Mina.

Menurutnya, jalur dari Muzdalifah ke Mina sudah terurai sehingga proses keberangkatan menjadi lebih cepat dan bus yang membawa jemaah tak mengalami kemacetan di sepanjang jalan.

“Alhamdulillah, kemacetan sudah terurai. Bus mulai membawa jemaah menuju Mina,” ujsr Hilman dalam keterangannya di Muzdalifah, Rabu (27/6).

Hilman mengatakan keterlambatan proses evakuasi diakibatkan kemacetan yang terjadi di jalur taraddudi (shuttle) bus yang mengantar jemaah dari Muzdalifah ke Mina.

Ia mengatakan jalur tersebut banyak dilalui jemaah haji dari berbagai negara lain yang akan melakukan lontar jumrah di Mina.

“Jalur taraddudi sejak pagi dipadati bus yang antar jemput jemaah. Di tambah banyak juga jemaah yang memilih berjalan kaki. Sehingga menambah kepadatan jalan raya,” tuturnya.

Ia mengatakan kondisi tersebht menghambat pergerakan bus yang akan menjemput jemaah di Muzdalifah.

Menurut Hilman, keterlambatan pemberangkatan dari Muzdalifah bukan hanya dialami jemaah Indonesia melainkan Filiphina, Malaysia, dan negara lainnya.

“Akan tetapi, Indonesia adalah jemaah terbanyak. Sehingga paling terdampak,” ujarnya.

(psr/chri)