Tag: Korsel

Kapal Selam Nuklir AS ‘Mampir’ di Korsel, Korut Protes Keras

Jakarta, CNN Indonesia

Pertama kalinya sejak tahun 1980-an, kapal selam rudal balistik Amerika Serikat berlabuh di Korea Selatan.

Koordinator Indo-Pasifik Gedung Putih, Kurt Campbell, mengonfirmasi kunjungan kapal selam tersebut, setelah sebelumnya telah diumumkan dalam pertemuan tingkat tinggi antara Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan Presiden AS Joe Biden pada April lalu.

“Kapal selam nuklir AS berlabuh di Busan hari ini. Ini adalah kunjungan kapal selam nuklir, yang jarang dilakukan selama beberapa dekade terakhir,” kata Campbell seperti dilansir Reuters.

Campbell mengatakan kedatangan kapal selam ini membuktikan komitmen dan dukungan AS terhadap pertahanan Korea Selatan.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengonfirmasi bahwa kapal selam AS yang berlabuh tersebut sebagai USS Kentucky, kapal selam SSBN kelas Ohio.

Kedatangan kapal selam nuklir AS ke Korsel merupakan bagian dari kesepakatan yang dibahas bersama dalam Nuclear Consultative Group (NCG).

Amerika Serikat berjanji untuk mengerahkan lebih banyak aset strategis seperti kapal induk, kapal selam, dan pesawat pembom jarak jauh ke Korea Selatan untuk menghadapi Korea Utara yang semakin masif mengembangkan rudal jarak jauh.

[Gambas:Video CNN]

Selain itu, AS-Korsel juga sepakat untuk saling berbagi informasi termasuk membangun jaringan komunikasi yang aman, koordinasi, serta perencanaan jika terjadi serangan nuklir Korea Utara.

Sementara itu beberapa waktu lalu, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan NCG akan menjadi “titik awal” untuk membangun pencegahan yang kuat dan efektif terhadap Korea Utara.

“Melalui aliansi Korea Selatan-AS yang ditingkatkan ke paradigma baru berbasis nuklir, kami akan melakukan upaya substansial yang secara mendasar memblokir ancaman nuklir dan rudal Korea Utara,” kata Yoon.

China dan Korea Utara mengkritik keras pembentukan NCG, karena dianggap akan semakin meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea.

(dna)


[Gambas:Video CNN]



Korban Banjir Korsel saat Musim Liburan Bertambah Jadi 40 Orang

Jakarta, CNN Indonesia

Setidaknya 40 orang meninggal dunia akibat banjir bandang dan longsor yang menyapu sejumlah wilayah di Korea Selatan.

Hujan lebat yang turun selama beberapa hari terakhir telah mengakibatkan banjir hingga longsor di beberapa daerah.

Sampai Senin (17/7),  masih ada sembilan orang yang dinyatakan hilang akibat banjir. Sementara itu, 10 ribu penduduk terpaksa mengungsi.

Jumlah korban meninggal dunia itu termasuk 13 korban tewas yang terjebak banjir dalam terowongan di Kota Cheongju, Provinsi Chungcheong Utara.

Total ada 16 kendaraan yang terperangkap di terowongan setinggi 685 meter di Cheongju yang terendam banjir pada Senin pagi. Banjir menggenangi terowongan itu terjadi akibat tepian tanggul Sungai Miho di dekatnya jebol akibat volume air yang meluap.

[Gambas:Video CNN]

Dikutip The Korea Herald, pihak berwenang mengerahkan setidaknya 486 personel dan 81 alat berat untuk mempercepat drainase dan mencari korban yang masih hilang.

Beberapa korban tewas lainnya terdapat di Provinsi Gyeongsang Utara sebanyak 19 orang, empat orang di Provinsi Chungcheon Selatan, dan satu di Kota Sejong.

Sementara itu sembilan orang yang masih hilang terdapat di Gyeongsang Utara, termasuk satu orang di Busan.

Sebanyak 34 orang juga dilaporkan terluka akibat banjir bandang dan longsor sejak akhir pekan lalu.

Kementerian Keamanan Dalam Negeri juga menuturkan setidaknya 631 fasilitas umum rusak, termasuk 170 tanggul yang jebol, 147 jalan rusak, hingga 139 rumah terendam banjir, dan 52 rumah hancur.

Kementerian juga menuturkan sebanyak 579 ribu ternak mati, termasuk sapi, babi, dan ayam.

Sebanyak 271 jalan dan 853 daerah dekat sungai di seluruh negeri juga terisolasi banjir dan longsor.

(rds)




Prabowo Janji Selesaikan Tunggakan Utang Pembelian Pesawat Tempur Buatan Korsel

Dalam proyek itu, Indonesia tidak hanya membeli pesawat tempur dari Korea Selatan, tetapi juga berupaya mendapatkan transfer teknologi dari pengembangan Pesawat Tempur KF-21 Boramae.

Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia sebagaimana dikutip dari laman resmi Kementerian Pertahanan mengirim setidaknya 37 ahli dan teknisi, serta dua personel test pilot bersertifikasi internasional dari TNI AU untuk mendapatkan alih teknologi di Korea Selatan.

Pemerintah Indonesia menargetkan mengirim 100 ahli/teknisi dalam model rotasi ke Korea Selatan untuk alih teknologi dalam periode 2021 sampai dengan pertengahan 2026. Walaupun demikian, Indonesia masih menunggak utang sebesar 671 juta dolar AS dari total komitmen 1,3 miliar dolar AS untuk mendanai proyek gabungan dengan Korea Selatan itu.

Terkait pembayaran itu, Wakil Menteri Pertahanan M. Herindra pada awal 2023 menegaskan KFX/IFX merupakan program nasional sehingga komitmen terhadap mekanisme pembayarannya cost share agreement (CSA) seharusnya menjadi tanggung jawab bersama seluruh kementerian terkait.

Peraturan Presiden (Perpres) No. 136/2014 tentang Program Pengembangan Pesawat Tempur IF-X mengatur kementerian terkait meliputi Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perindustrian, Kementerian BUMN, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pendidikan, Kementerian Ristek, Panglima TNI, dan Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas).

Dalam aturan yang sama, Pasal 23 Perpres No. 136/2014 mengatur soal pendanaan, yaitu pembiayaan skema CSA untuk proyek pesawat tempur itu dibebankan kepada APBN sesuai dengan kemampuan keuangan negara.