Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Banyuwangi melantik 72 mahasiswa program studi Profesi Ners. Acara berlangsung di Auditorium GBK Stikes Banyuwangi, Selasa (31/1/2023). Selain dihadiri oleh dewan senat dan wali mahasiswa, ada pula mahasiswa dari luar negeri yang mengikuti pelantikan secara online.
Sejumlah undangan hadir pada acara tersebut, seperti perwakilan DPW PPNI Provinsi Jawa Timur, DPD PPNI Kabupaten Banyuwangi, Dinas Kesehatan Banyuwangi, PERWAKES BIDA. Selain itu juga hadir jajaran direktur atau kepala lahan praktik mahasiswa seperti RSUD Blambangan, RS Islam Fatimah, RSUD Genteng, RS Graha Medika, RS NU Banyuwangi, PSTW Glenmore, Holistic Care Glenmore dan Kalibaru.

Adapula mitra kerja (BSI, Biznet, Wardah dan Avail) serta forkopimka kecamatan Giri (Lurah Penataban, Camat Giri, Koramil Giri, Polsek Giri) ikut menyaksikan prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah tersebut.
Ketua Stikes Banyuwangi, DR. H. Soekardjo menjelaskan bahwa 72 mahasiswa yang resmi menyandang gelar ners itu, telah lulus ujian kompetensi dan dinyatakan kompeten. Mereka semua juga telah melewati prosesi yudisium, pekan lalu (24/1/2023). Atas nama civitas akademika, Soekardo mengucapkan selamat dengan penuh syukur bisa meluluskan 72 ners baru.
“Saya berharap, meskipun sudah ners, tetap adanya interaksi baik dengan lembaga, karena setelah dinyatakan lulus ini, kalian masuk dalam keluarga besar, Ikatan Alumni Stikes Banyuwangi atau IKA SEWANGI,” tegas Soekardjo.
Baja Juga: Stikes Gelar Kuliah Tamu Holistic Care dan Diskusi Terbuka tentang Ners Spesialis
Teruntuk orangtua/wali, lanjutnya, tak lupa dihaturkan rasa terimakasih atas dukungan yang telah diberikan putra/putrinya untuk dapat memilih dan menyelesaikan pendidikannya hingga Ners di Stikes Banyuwangi.
“Kami memahami, untuk melalui Ners penuh tahapan dan tantangan, dan alhamdulillah mahasiswa dapat resmi menyandang gelar Ners juga berkat doa serta dukungan orangtua,” imbuhnya.
Soekardjo juga menuturkan, bahwa peluang kerja ners saat ini masih luas dan besar, khususnya di rumah sakit luar negeri.
“Saat ini ada beberapa negara yang membutuhkan banyak ners, diantaranya ada Arab Saudi, Kuwait dan Singapura,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan oleh H. Asrah Joyo Widono, S.Kep., Ns., SH., M.Si perwakilan DPW PPNI Jawa Timur yang diberi tugas untuk mengambil sumpah peserta pelantikan. Dalam sambutannya ia menuturkan, menjadi ners memang tidak mudah, terlebih mereka harus lulus UKOM terlebih dahulu untuk mendapatkan STR.
“Atas nama DPW, kami mengapresiasi STIKES Banyuwangi yang telah meluluskan tenaga kesehatan baru, saya berharap adik adik memiliki inovasi dan kelebihan skill untuk memenuhi mangsa dan peluang perawat khususnya di Indonesia,” ucap Asrah Joyo Widono.

Sementara itu, perwakilan dari peserta Ns. Nur Vika, S.Kep mengucapkan permohonan maaf dan terimakasih untuk seluruh jajaran pimpinan serta dosen Stikes Banyuwangi atas waktu dan ilmu yang telah diberikan kepada ia dan rekan-rekannya.
“Tanggung jawab kami sebagai mahasiswa bisa saja usai, namun tanggung jawab gelar dan ilmu masih akan terus kami pikul dipundak. Semoga yang kami dapat dari kampus tercinta, dapat kami aplikasikan dengan baik dan bermanfaat,” pungkas perempuan yang akrab disapa Vika itu.
Dengan lulusan profesi keperawatan (Ners) yang kempeten maka siap menjadi tenaga medis yang unggul untuk melayani masyarakat secara profesional sehingangga kesehatan di negara ini semakin meningkat dan terkendali dengan baik.
Baca Juga: Stikes Banyuwangi Berikan Sosialisasi Karir untuk Mahasiswa Tingkat Akhir
Pada prosesi ini, juga diumumkan 3 mahasiswa dengan peraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terbaik.
- Terbaik pertama ialah Ns. Sarwono Dwi Saputra, S.Kep dengan IPK 3,92
- Disusul Ns. Nur Dina Kamelia, S.Kep sebagai terbaik kedua dengan IPK 3,90, dan
- Terbaik ketiga ialah Ns. Rafica Eka Afrentia, S.Kep dengan IPK 3,88.
Masing-masing mahasiswa terbaik mendapatkan piagam penghargaan, uang pembinaan, trophy serta hadiah tambahan dari mitra Stikes Banyuwangi yakni Bank Syariah Indonesia, Biznet, Wardah dan Avail.

*(Humas)