Tag: Majelis

Majelis Taklim Tanggamus Percayakan Aspirasi Ruang Belajar Ngaji Kepada PAN

Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi partai politik yang konsisten menyejahterakan umat Islam di Indonesia. Tentu ini menjadi pendorong adanya dukungan dari Majelis Taklim Tanggamus kepada PAN untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

“PAN menjadi partai yang menyejahterakan umat Islam, tidak terkecuali bagi kita anggota Majelis Taklim Tanggamus. Untuk itu kami mendeklarasikan dukungan penuh kepada PAN memenangkan Pemilu 2024,” kata Koordinator Majelis Taklim Tanggamus, Firlinda.

Dia mengungkapkan alasan mendukung dikarenakan PAN memiliki prinsip dan pandangan yang jelas untuk majelis taklim. PAN juga terbukti terus memberdayakan umat Islam dengan melakukan interaksi dengan para pesantren di seluruh Tanah Air.

“PAN juga telah berbuat banyak dalam memperjuangkan umat Islam. Salah satunya seperti dengan banyak memberi bantuan agar mewujudkan kesejahteraan,” ungkap Firlinda.

Lebih lanjut, Filinda merasakan kerja nyata yang dihadirkan oleh PAN terhadap majelis taklim di Tanggamus, Lampung. Salah satunya memberikan fasilitas ruang agama untuk umat Islam yang memberikan manfaat.

“PAN seirama dengan nafas perjuangan Islam. Ada banyak bantuan yang diberikan para kader PAN mulai memberi bantuan untuk pesantren, guru-guru madrasah agar mendapatkan kemaslahatan umat Islam,” ujarnya.

Kerja nyata PAN didasari misi yang terus dilakukan para kader yakni ‘Gerak Cepat Bantu Rakyat’ dan memberikan manfaat. PAN juga memiliki tujuan sebagai partai politik yang mewakili keinginan hingga memberikan dampak positif bagi masyarakat.

“Melihat itu semua, sudah seharusnya majelis taklim yang peduli masa depan bangsa berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi dengan memenangkan PAN untuk Pemilu 2024,” pungkas Firlinda.

Ketum Majelis Dzikir Hubbul Wathon Berharap Pemilu 2024 Berjalan Damai

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) KH Musthofa Aqil Siroj mengatakan, tahun politik dan hajatan demokrasi sebentar lagi digelar.

Melalui dzikir yang kini menjadi acara resmi negara setiap 1 Agustus di Istana Negara ini pihaknya berharap tahun politik dan hajatan demokrasi 2014 berjalan damai.

“Dengan dzikir, semoga tahun politik dan hajatan demokrasi yang sebentar lagi akan berlangsung di negeri ini dapat berjalan dengan damai, tidak ada ujaran kebenciaan, tidak ada adu domba, dan tidak ada saling sikut-menyikut. Yang ada adalah semua berjalan baik dan sejuk,” kata dia dalam keterangan yang diterima, Rabu (2/8/2023).

Menurut Kiai Musthofa, sebagai sebuah tradisi baik dan agung dalam mengawali bulan kemerdekaan, pihaknya berharap dzikir di Istana Negara tidak pernah berhenti, namun terus lestari hingga sampai kapan pun.

“Kita diperintahkan oleh Allah swt agar kita membangun negara untuk kesejahteraan rakyat. Namun, pembangunan punya syarat mutlak, yaitu keamanan. Jika negara tidak aman, maka tidak mungkin kita bisa membangun. Karena itu, kita harus punya andil menciptakan negara yang aman, sejahtera, dan damai,” kata dia.

Kiai Musthofa menuturkan, sebagai negeri muslim terbesar di dunia, Indonesia kini menjadi contoh bagi negara-negara lain, bahkan negara-negara Timur Tengah. Sebab, meskipun di Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa, dan agama, namun mampu menunjukkan Islam yang ramah dan toleran.

“Antara ulama dan umara saling menghormati dan mengisi, saling bahu-membahu untuk menciptakan kedamian dan ketentraman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Di Indonesia ulama dan umara bisa duduk bersama saling menghormati satu sama lain,” kata dia.

“Kita lihat di Aljazair, Maroko, Turki dan negara Arab lainnya, khutbah saja harus punya kartu izin khatib. Kalau tidak, maka dilarang khutbah. Di Indonesia begitu nikmatnya. Khutbah bisa jam berapa saja, dzikir bisa kapan saja, bahkan di Istana pun ada dzikir. Ini sungguh luar biasa dan patut kita syukuri,” jelas dia.