Tag: Pendidikan

Jurus Kemendikbudristek Benahi Mutu Pendidikan di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu caranya melalui Asesmen Nasional (AN).

“Asesmen Nasional (AN) sedang berlangsung. Sekarang yang Sekolah Menengah Pertama (SMP),” kata Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo dalam acara diskusi di Hotel Mercure Jakarta Sabtu (16/9/2023).

Pria yang akrab disapa Nino menyampaikan, Asesmen Nasional (AN) sebagai penganti dari Ujian Nasional (UN).

Di mana UN pada prinsipnya adalah mengukur pemahaman atas konten kurikulum. UN SMA itu mengukur pemahaman materi kelas 7,8 dan 9. Sedangkan UN SMA mengukur pemahaman materi kurikulum kelas 10,11,12.

Sementara itu, jika ingin ekosistem bergerak ke arah karakter dan kompetensi maka yang harus diukur adalah keberhasilan berdasarkan tumbuh kembang karakter dan kompetensi bukan berdasarkan pengetahuan hafalan yang diukur di Ujian Nasional.

“Asesmen Nasional (AN) mengukur kemampuan berfikir, kemampuan bernalar dan tidak bisa langsung dikaitkan dengan satu mata pelajaran jadi bukan kontennya yang ingin kita ukur, bukan pengetahuan atas topik topik tertentu,” ujar dia.

“Tapi ketika suatu seseorang dihadapkan pada sebuah bacaan pada sebuah poster, posting media sosial, dia bisa tidak menyerap intisari memahami, menjermahkan, menafsirkan yang tepat dan kemudian mengevaluasi. Ini kira kira bener tidak ya. Ada kontradiksi tidak, kira-kira masuk akal gak,” sambung dia.

Itulah sebabnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengadakan Asesmen Nasional (AN) untuk mengukur keberhasilan sekolah dalam menumbuh kembangkan karakter dan kompetensi murid terutama literasi membaca dan literasi matematika atau kalkulus.

“Pesan yang ingin kita merubah paradigma sekolah tujuannya bukan untuk menyampaikan materi dalam kurikulum. Itu harus kita tinggalkan kita harus bergerak di mana sekolah menumbuh kembangkan karakter dan kompetensi. Yang paling penting fondasi literasi membaca dan literasi matematika atau kalkulus,” ujar dia.

Mendikbud keluarkan aturan baru soal PPDB sistem zonasi. Perubahan aturan dilakukan setelah mendapat arahan dari Presiden Jokowi.

Kisruh PPDB 2023, Partai Buruh Sebut Jadi Momentum Reformasi Sistem Pendidikan Indonesia

Liputan6.com, Jakarta Penerimaan Peserta Didik Baru 2023 menjadi polemik setelah menimbulkan banyak masalah. Mulai dari dugaan adanya manipulasi atau kecurangan sampai banyaknya aduan masyarakat yang mengeluh dalam proses pelaksanaan seleksi PPDB kali ini.

Politikus Partai Buruh Muhammad Ridha mengatakan, pihaknya mengusulkan reformasi menyeluruh terhadap sistem pendidikan. Yang pertama dilakukan adalah peningkatan yang signifikan dalam investasi di bidang pendidikan publik, dengan fokus pada peningkatan infrastruktur pendidikan, pelatihan guru, dan sumber daya di semua sekolah publik.

“Hal ini akan membantu menjembatani kesenjangan dalam kualitas pendidikan dan menciptakan lingkungan di mana setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk berhasil,” kata dia dalam keterangannya, Jumat (15/7/2023).

Yang kedua, Partai Buruh akan mengadvokasi pendekatan yang lebih inklusif dan partisipatif dalam pengambilan keputusan di bidang pendidikan.

“Orang tua, guru, dan anggota masyarakat harus memiliki suara dalam membentuk kebijakan pendidikan, termasuk proses penerimaan siswa baru, untuk memastikan transparansi, keadilan, dan akuntabilitas,” jelas Ridha.

Terakhir, lanjut dia, harus memprioritaskan penyediaan pendidikan yang gratis dan dapat diakses oleh semua orang, tanpa memandang latar belakang sosial-ekonomi atau lokasi geografis.

“Hal ini berarti mengatasi akar penyebab kesenjangan pendidikan dan memberikan dukungan yang memadai kepada sekolah-sekolah di daerah yang kurang terlayani, khususnya di wilayah DKI Jakarta,” ungkap Ridha.

 

BEM Nusantara Gelar Pratemu Nasional, Sampaikan Gagasan Tentang Pendidikan Hingga Kesehatan

 

Liputan6.com, Jakarta – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara menyelenggarakan Pratemu Nasional BEM Nusantara yang ke-XIV di Universitas Malahayati, Bandar Lampung, Kamis (22/6/2023). 

Acara yang mengusung tema ‘Meneguhkan Nilai-Nilai Kebangsaan sebagai Pilar Persatuan Bangsa Indonesia’ ini, dihadiri oleh Menteri Sosial Republik Indonesia, Tri Rismaharini. 

Turut hadir Rektor Universitas Malahayati Bandar Lampung, Ahmad Farich, perwakilan Pemprov Lampung, perwakilan Polda Lampung, Founder Kolaborasi Milenial Indonesia, Dimas Prayoga, Koordiator BEM Nusantara dari setiap daerah di Indonesia serta ribuan mahasiswa. 

Koordinator Pusat BEM Nusantara, Achmad Supardi menyampaikan gagasan-gagasan yang relevan mengenai pendidikan, sosial, kesehatan hingga peran mahasiswa dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia. 

“Kita bangsa yang besar, luas, tidak bisa dikendalikan oleh satu orang, tidak bisa dikendalikan oleh satu kelompok saja, kami harus bersama-sama, bahu membahu untuk meneguhkan nilai-nilai kebangsaan,” kata Ardi sapaan Achmad Supardi dalam sambutannya. 

Ardi menuturkan pentingnya peran pendidikan dalam pembangunan bangsa. Ia berpendapat bahwa akses pendidikan yang merata dan berkualitas harus menjadi prioritas utama. 

Ardi mengusulkan berbagai langkah konkret untuk meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk peningkatan sarana dan prasarana, peningkatan kualifikasi guru, pengembangan kurikulum yang relevan dengan tuntutan zaman, serta pemberian bantuan pendidikan kepada masyarakat yang kurang mampu. 

“Didunia pendidikan, saya yakin betul bahwa Indonesia akan kokoh, akan maju, kalau mau merubah mindset,” tegasnya. 

Selain itu, dalam konteks kesehatan, Ardi menegaskan bahwa pelayanan kesehatan yang terjangkau, berkualitas, dan merata di seluruh wilayah Indonesia merupakan hak yang harus dijamin oleh negara. 

Dia mengusulkan upaya untuk meningkatkan aksesibilitas pelayanan kesehatan, peningkatan jumlah fasilitas kesehatan, penguatan sistem rujukan, serta peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat. 

Dengan mengintegrasikan gagasan-gagasan mengenai pendidikan dan kesehatan ke dalam Pertemuan Nasional BEM Nusantara ke-XIV, Ardi mengemukakan hal itu sebagai komitmen BEM Nusantara dalam membangun bangsa yang berkualitas, sehat, dan berdaya saing.

Ardi percaya bahwa pendidikan berkualitas hingga pelayanan kesehatan yang baik adalah fondasi dalam membangun masyarakat yang maju dan lebih sejahtera. 

“Kami yakin dengan kehadiran teman-teman dan semangatnya, InsyaAllah Indonesia kedepan akan jauh lebih baik daripada hari ini,” katanya. 

 

Bantu Generasi Muda Raih Pendidikan Tinggi, BAZNAS Luncurkan Program Beasiswa Cendekia BAZNAS 2023

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim melalui Staf Ahli Mendikbudristek Bidang Hubungan Kelembagaan dan Masyarakat, Muhammad Adlin Sila, juga menyampaikan rasa apresiasi atas peluncuran program Beasiswa Cendekia BAZNAS ini.  

“Pak Nadiem juga menitipkan rasa terima kasih dan apresiasi atas terlaksanakannya program  Beasiswa Cendekia Baznas 2023,” ungkap Adlin Sila.

Menurut Nadiem, Kemenag melalui Baznas telah berhasil menjadi salah satu primadona dalam dunia pendidikan dengan memberikan bantuan beasiswa yang sangat besar.

“Dengan beasiswa ini Kemenag telah menjadi salah satu primadona di bidang pendidikan dengan total biaya anggaran untuk pendidikan di Indonesia sebesar 51 triliun rupiah,” ujarnya.

Melalui program Beasiswa Cendekia Baznas 2023 dan kemitraan dengan 111 perguruan tinggi ini, Baznas telah mengambil langkah signifikan dalam mewujudkan visi pendidikan yang berkualitas dan merata di Indonesia. Hal ini sekaligus merupakan langkah penting dalam menyiapkan generasi penerus yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang kuat untuk menghadapi tantangan masa depan.

Setelah peluncuran resmi program Beasiswa Cendekia Baznas 2023, acaranya dilanjutkan dengan Seminar Nasional tentang “Pendidikan Masa Depan yang Berdampak” dengan narasumber dari BAZNAS, Bappenas, Kemenag RI dan Kemendikbudristek.

 

(*)