Tag: Peran

Masuk Era ChatGPT, Ini 3 Peran Penulis Konten!

Kehadiran ChatGPT pada akhir 2022 terus menjadi topik perbincangan.

Kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh OpenAI ini disebut dapat menjadi ancaman untuk para penulis konten di dunia digital.

Mengutip ZDnet.com, ChatGPT adalah sebuah alat yang dapat memproses bahasa secara alami menjadi sebuah tulisan.

Alat ini dapat melakukan banyak hal, termasuk menulis esai, memunculkan ide kreatif, hingga membuat artikel dan puisi.

Nah, kemampuan inilah yang akhirnya membuat banyak orang menganggap penulis konten tidak dibutuhkan dan akan digantikan oleh kecerdasan buatan.

Lalu, apakah anggapan tersebut benar?

Insaf Albert Tarigan, pemimpin redaksi Tek.id dalam artikel Republika bertajuk ‘Masih Perlukah Jurnalisme di Era ChatGPT?’ menyanggah anggapan yang sudah terlanjur beredar itu.

Dalam artikel tersebut, ia menjelaskan salah satu aplikasi kecerdasan buatan ini hanya akan membantu pekerjaan jurnalis maupun penulis dalam memproses data atau meringkas sebuah artikel.

Sebab, ChatGPT memiliki database yang terbatas, sehingga diperlukan keahlian seorang penulis konten atau jurnalis untuk menghasilkan artikel yang baik.

Tak hanya itu, masih ada beberapa alasan lain mengapa penulis konten masih dibutuhkan di era digital.

Peran Penulis Konten di Era ChatGPT

RadVoice Indonesia telah merangkum peran penulis konten di era ChatGPT dalam artikel berikut ini.

1. Sentuhan Manusia yang Lebih Personal

Salah satu cara kerja aplikasi kecerdasan buatan adalah menulis artikel sesuai dengan keyword yang ditentukan.

Nantinya, alat ini akan mengolah keyword tersebut hingga menjadi sebuah artikel yang utuh.

Sayangnya, artikel yang dibuat oleh aplikasi kecerdasan buatan mungkin tidak akan sebagus buatan manusia.

Sebab, alat ini hanya akan membuat tulisan berdasarkan data tanpa melihat faktor lainnya.

Seorang penulis konten akan memposisikan diri sebagai pembaca, sehingga ia mengetahui bagaimana membuat artikel lebih menarik.

Pemilihan bahasa yang digunakan pun biasanya akan lebih santai dibandingkan dengan aplikasi kecerdasan buatan.

Hal inilah yang akhirnya membuat artikel dari kecerdasan buatan harus ditinjau kembali oleh seorang penulis.

Perlu diketahui audiens akan lebih suka artikel yang ditulis dengan sentuhan manusia dibandingkan robot.

Tulisan yang dihasilkan oleh robot atau kecerdasan buatan mungkin akan sulit dipahami oleh audiens. 

2. Ide Tulisan Lebih Kreatif

Alasan lain penulis konten masih diperlukan pada era kecerdasan buatan adalah tentang ide tulisan.

Ide tulisan dari ChatGPT mungkin tidak lebih kreatif dibandingkan dengan manusia.

Sebab, ide tulisan yang ada di ChatGPT hanya mengacu pada data yang ada di Google.

Kecerdasan buatan mungkin tidak mampu memproses bahasa alami dalam sebuah percakapan.

Hal inilah yang membuat artikel hasil aplikasi kecerdasan buatan tidak lebih menarik dari buatan manusia.

AI cenderung memiliki pemahaman yang terbatas dalam memahami konteks yang kompleks.

Artikel yang dihasilkan oleh AI, atau dalam hal ini ChatGPT, barangkali tidak memiliki pemahaman dan konteks yang sesuai, sehingga isi artikel tidak akurat atau tidak sepenuhnya tepat.

3. Konten Tidak Mengulang

Peran penulis konten lainnya di era ChatGPT adalah konten yang dihasilkan manusia tidak repetitif.

Artikel yang dibuat oleh AI sangat bergantung pada data, sehingga mereka akan mengulangnya di kemudian hari.

Nah, kelemahan inilah yang membuat seseorang berpikir ulang untuk menggunakan aplikasi kecerdasan buatan dalam menulis sebuah artikel.

Manusia cenderung lebih kreatif dibandingkan dengan AI dan dapat menghasilkan ide yang brilian.

Kemampuan manusia ini dapat menghasilkan artikel yang lebih beragam, sehingga tidak berulang.

Artikel yang dihasilkan oleh ChatGPT mungkin sangat mirip dengan website lain. Seorang penulis konten perlu menghindari hal tersebut. 

Kesimpulan

ChatGPT mungkin dapat membantu pekerjaan seorang penulis konten, tetapi belum dapat menggantikannya.

Sebab, artikel dari sebuah ChatGPT memiliki hal-hal yang terlewatkan seperti.

  1. Sentuhan manusia yang lebih personal
  2. Ide tulisan lebih kreatif daripada hanya mengacu ke Google
  3. Konten yang dihasilkan manusia tidak berulang

Pada dasarnya, ChatGPT memang bisa dijadikan solusi jika Anda mengalami masalah dalam penulisan.

Namun, Anda tidak dapat sepenuhnya memanfaatkan kecerdasan buatan dalam menyelesaikan pekerjaan.

Jadi, sudah siap bersaing dengan ChatGPT dan membuat artikel yang lebih humanis? 


RadVoice Indonesia dapat membantu Anda menulis dan mempublikasikan blog perusahaan Anda. Berbekal pendekatan bercerita dan standar konten yang tinggi, RadVoice Indonesia akan bekerja sama dengan Anda untuk menulis artikel yang edukatif dan membuat brand Anda semakin menonjol.

Jadwalkan konsultasi online dengan RadVoice Indonesia di sini. 100% gratis, tanpa komitmen.

Musda DPD KNPI, Tegaskan Peran Pemimpin Muda Masa Depan Bangsa

Liputan6.com, Jakarta – Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Muhammad Ryano Panjaitan berpesan, generasi muda memiliki peran penting dalam membangun masa depan bangsa. Menurut dia, generasi muda adalah harapan bangsa untuk meneruskan perjuangan para pendahulu dalam mencapai cita-cita Indonesia yang lebih baik.

“Kita memiliki energi, semangat, dan kreativitas yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan yang ada di depan kita,” kata Ryano saat menggelar Musyawarah Daerah (Musda) Ke-XV KNPI di Tateli, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara Rabu (7/6/2023).

Ryano meyakini, tantangan yang dihadapi generasi muda hadapi saat ini tidaklah mudah. Ada banyak isu yang harus dihadapi, seperti kemiskinan yang masih terbilang tinggi dan ketimpangan sosial yang tidak ada perubahan signifikan dari 1985 hingga 2022. Dampaknya, kata Ryano, adalah tingkat pengangguran yang tinggi.

“Bahwa 10% (dari populasi orang Indonesia) menguasai 60% kekayaan (negara) dan 50% sisanya memperebutkan 5% dari kekayaan nasional. Tantangan ini membutuhkan solusi yang inovatif dan kolaboratif, oleh karena itu kita KNPI mempunyai visi besar bernama Activistpreneur sebagai upaya strategis dengan secara langsung berupaya untuk mendongkrak jumlah enterpreneur yang masih diangka 3,4% saat ini,” tegas dia.

Ryano menambahkan, dari sisi aktivistnya apalagi sekarang sudah masuk tahun politik, dalam menghadapi pileg, pilpres dan pilkada hendaknya generasi muda harus cerdas dalam memilih. Sebab di era demokrasi kita memasuki zaman post truth.

“Demokrasi kita menurut saya sudah sangat luar biasa dibandingkan negara lain luar seperti Tiongkok yg baru menghapus lebih dari 100 ribu akun penyebar berita palsu. Juga bercermin pada pemilu 2019 yang lalu, isu berita hoaks sangat dominan mengisi ruang publik sehingga mendistorsi demokrasi,” wanti dia.

Ryano memastikan, efek hoaks dalam demokrasi menjadikan politik hanya sekedar gimik yang jauh dari wacara rasional dan kristis. Sehingga diharapkan kedepan, nuansa demokrasi akan menjadi lebih terbuka, rasional, dan kritis.

“Karena dengan itu barulah kita bisa melihat dengan jelas siapa Pemimpin yang memiliki pemahaman mendalam tentang masalah- masalah jangka panjang yang dihadapi negara dan mampu mengambil tindakan strategis untuk menghadapinya dan berfokus pada pembangunan jangka panjang yang berkelanjutan,” saran dia. 

PAN Kuatkan Peran Santri di Perpolitikan Indonesia

Partai Amanat Nasional (PAN) sukses menjadi partai politik yang paling menarik perhatian masyarakat sebagai wadah perjuangan aspirasi. Kesuksesan ini tidak lain dari hasil kerja keras para pengurus PAN dalam mencari bibit-bibit muda yang berkualitas.

PAN diisi politisi kawakan yang masih muda dan populer. Kebijakan-kebijakan berani PAN yang pro rakyat pun menjadikannya sebagai partai yang paling berpengaruh di kancah politik Indonesia.

Pengamat politik dari Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah mengatakan bahwa langkah Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan dalam merekrut kader muda cukup berhasil. PAN berhasil selalu muncul dengan komposisi kader yang lebih dikenal publik dan memiliki kontribusi prospektif dalam politik pembangunan Indonesia.

“Manuver Zulhas galang kader muda utamanya para pesohor, situasi ini akan membawa PAN pada perubahan signifikan,” ujar Dedi, Senin (5/6).

Lanjutnya, Dedi menilai saat ini PAN menjadi lebih rasional dan semakin dekat dengan masyarakat serta berhasil mengubah arah komunikasi menjadi lebih baik. Hal itu dikarenakan Zulhas yang sukses membawa partai ke arah yang lebih terbuka sehingga lebih diterima oleh masyarakat.

Keadaan ini menjadikan PAN sebagai partai politik yang paling banyak dicari oleh parpol lain karena basis massanya yang kuat dan jelas. PAN dengan komitmennya yang menjadi partai terbuka serta transparan ternyata mengundang banyak pihak berbondong-bondong datang ke PAN dan menambah dukungan partai.

“Tentu, ini kabar baik karena ada semacam perluasan target pemilih PAN,” pungkas Dedi.