Jakarta, CNN Indonesia —
Seorang anggota Yonkapa 1 Marinir berinisial RA melakukan pengeroyokan terhadap seorang pria bernama Rifkho Achmad Bawazir, seorang warga sipil di daerah Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (18/6).
Peristiwa bermula saat RA berangkat dari rumahnya di daerah Depok sekitar pukul 20.00 WIB menggunakan sepeda motor ke daerah Senayan untuk ke rumah temannya.
RA pun tiba di kediaman temannya pada pukul 02.15 WIB. Selanjutnya, RA menuju ke Kesatrian Marinir Cilandak untuk berdinas jaga pada Minggu (18/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pukul 02.20 WIB sesampai di perempatan traffic light atau lampu lalu lintas di Jalan Prapanca Raya dekat PT Puri Natura Indonesia, ada kendaraan roda empat warna hitam menerobos traffic light,” kata Kadispen Korps Marinir Kolonel (Mar) Kakung Priyambodo dalam keterangannya, Selasa (20/6).
“Yang pada saat itu lampu menunjukkan sinyal stop berwarna merah dari arah Blok M menuju Antasari sehingga hampir menabrak satu pengendara roda dua dan kendaraan yang dikendarai RA yang dari arah Jalan Prapanca 1,” sambungnya.
Kemudian, mobil warna hitam tersebut berhenti setelah lampu Jalan Prapanca. Lalu, RA menghampiri pengemudi mobil yang diketahui merupakan Rifkho dan menegurnya secara baik-baik.
Rifkho lantas turun dan disebut berkata kasar ‘kamu yang salah cok’ sebanyak dua kali. Perkataan itu dibalas AR dengan memintanya untuk berbicara sopan. Namun, keduanya justru terlibat percekcokan.
“Terjadilah percekcokan sehingga memancing emosi anggota TNI AL dan memukul pengemudi roda empat sebanyak 3 kali menggunakan tangan kosong ke arah wajah,” ucap Kakung.
Setelahnya, teman Rifkho yang berjumlah lima orang keluar dari mobil dan berupaya melerai keduanya. Di saat yang sama, ada seorang pemotor yang melintas dan ikut memisahkan perkelahian tersebut.
Kakung menyebut saat itu RA sekilas melihat salah satu teman korban diduga membawa senjata api di pinggang. Melihat hal itu, RA lantas mengeluarkan barnekel untuk berjaga-jaga dan membela diri.
Ketika itu, RA juga melihat pengemudi mobil tersebut terlihat merekam kejadian menggunakan handphone. Setelahnya, RA pun berusaha meninggalkan tempat kejadian namun aksi perekaman masih dilakukan.
“Kemudian oknum anggota TNI AL menghampiri dan memberitahu secara baik-baik dan sopan agar tidak merekam dan menghapus rekaman video tersebut,” ucap Kakung.
“Karena tidak mau menghapus akhirnya pengemudi roda empat dipukul oleh oknum anggota TNI AL mengenai bagian wajah dan terjatuh kemudian dilerai oleh pengendara motor yang lainnya, sehingga tidak benar jika terjadi pengeroyokan,” sambungnya.
Singkat cerita, karena merasa permasalahan telah selesai, RA dan seluruh pihak yang ada di lokasi kejadian pun membubarkan diri.
Lebih lanjut, Kakung menyebut permasalahan antara RA dengan Rifkho telah diselesaikan secara kekeluargaan setelah dilakukan pertemuan.
“Kedua belah pihak bersepakat penyelesaian secara kekeluargaan dengan menghadirkan orang tua Sdr Rifkho Achmad B dan Komandan Satuan dari Oknum TNI AL,” ujarnya.
(dis/ain)
[Gambas:Video CNN]